Entertainment
Rabu, 24 Juli 2013 - 12:34 WIB

Komunitas Seni Tak Rela Grafis Jadi Nomor Dua

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto Pameran Studio Grafis Minggiran

JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto
Pameran Studio Grafis Minggiran

Harian Jogja.com, JOGJA — Komunitas Studio Grafis Minggiran menggelar pameran bertajuk Print Parade Project # I di studio baru mereka di Gedongkiwo, Mantrijeron, Jogja. Pameran ini sekaligus penegasan jika seni grafis bukanlah yang nomor dua.

Advertisement

Salah satu anggota komunitas Studio Grafis Minggiran, Alexander Nawangseto menjelaskan, komunitas dibentuk oleh sejumlah mahasiswa Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) pada 2001.

Studio grafis satu – satunya di Indonesia ini didirikan untuk memberi ruang bagi siapa saja terutama mereka yang menggunakan grafis sebagai pilihan dalam berkarya.

Maklum, studio ini memang dilengkapi sejumlah fasilitas untuk mendukung karya grafis salah satu adalah mesin press. Alat ini untuk memberikan kemudahan bagi seniman yang hendak memasukkan tehnik grafis berupa cetak dalam saat membuat karya.

Advertisement

“Alat ini [Mesin press] tidak banyak seniman yang punya karena harganya cukup mahal yakni sebesar Rp 16 juta. Bahkan saking mahalnya banyak seniman yang tidak menggunakan tehnik ini dalam berkarya,” katanya, Selasa (23/7/2013).

Seto menuturkan terbentuknya Studio Grafis Minggiran juga untuk menyosialisasikan seni grafis kepada masyarakat. Pasalnya pamor seni grafis memang masih kalah dengan seni lain.

Hal ini terlihat dari minimnya frekuensi pameran grafis di Jogja jika dibanding dengan pameran seni rupa lainnya seperti patung, dan seni lukis. Bahkan, sambung Seto banyak mahasiswa hingga seniman grafis “banting stir” dan memilih profesi lain karena grafis sudah dianggap tidak menjanjikan lagi.

Advertisement

“Karya grafis itu harganya murah dibanding dengan seni rupa lainnya,” bebernya.

Pameran Print Parade Project #I akan berlangsung dari 19 – 30 Juli 2013. Jumlah karya yang dipamerkan sebanyak 36 karya grafis milik 36 perupa.

Menurut panitia pameran Deni Rahman, tujuh peserta pameran itu adalah anggota dari Studio Grafis Minggiran sedangkan sisanya adalah seniman undangan. Seluruh karya yang dipamerkan, kata Deni 90% dibuat di Studio Grafis Minggiran. “Pameran ini akan menjadi agenda tahunan kami untuk memberikan ruang bagi seniman grafis,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif