SOLOPOS.COM - Penampilan Music Plus, salah satu band pelestari Koes Plus, saat tampil di pergelaran Koes Plus Mania di THR Sriwedari, Solo, Senin (3/2/2014). (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

Konser musik  di Solo dimeriahkan dengan penampilan 36 band pelestari Koes Plus di THR Sriwedari selama empat hari.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 36 band dari berbagai daerah tampil di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari, Solo, selama empat hari. Band-band tersebut membawakan sejumlah lagu dari band legendaris Indonesia, Koes Plus.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Hari pertama parade pada Minggu (4/1/2015) lalu diikuti oleh empat band. Hari kedua, Minggu (11/1/2015) diikuti oleh 24 band. Sedangkan hari ketiga, Senin (12/1/2015) ini, akan diikuti lima band dan hari terakhir pada Kamis (15/1/2015) menampilkan 14 band.

Pendiri Koes Plus Fans Surakarta (KPFS), Sunu Pribadi, mengatakan parade band tersebut digelar untuk merayakan Hari Koes Plus Nasional sekaligus ulang tahun ke-79 Tonny Koeswoyo yang jatuh pada tanggal 19 Januari.

Menurut Sunu, semua peserta parade wajib membawakan lagu milik Koes Plus dari album Koes Plus In Concert. Album bernuansa orkestra itu diluncurkan pada awal Oktober 1975.

“Ada 10 lagu dalam album tersebut. Ada Senyumanmu, Dunia Ini, Isi Hatiku, Ku Tak Mau, Rindu dan sebagainya. Tapi yang paling populer dan yang sering dibawakan biasanya lagu Senyumanmu,” ujar Sunu kepada , akhir pekan lalu.

Para peserta parade, sambung dia, juga diperbolehkan membawakan lagu-lagu Koes Plus lainnya dari tahun 1962-1987. Total ada lebih dari 900 lagu yang diciptakan Tonny selama selama masih hidup, dalam kurun waktu itu.

Jadi, kata Sunu, peserta bebas memilih lagu-lagu yang akan mereka tampilkan selama 20 menit di panggung. Lagu-lagu yang akan ditampilkan boleh diaransemen dengan berbagai genre musik, mulai dangdut, reggae, keroncong, dan sebagainya, serta boleh dibawakan dengan berbagai bahasa.

Menurut Sunu, setelah 1987, sudah tidak ada lagi rekaman lagu Koes Plus lantaran tidak ada Tonny. Hari Koes Plus Nasional ini juga diperingati di berbagai daerah di Indonesia.

“Solo termasuk yang paling produktif dan paling sering menggelar acara. Sebagai pionir, kami di Solo sudah menggelar 13 kali parade sejak 2003,” ujar Sunu yang juga penggagas parade tersebut.

Sunu menjelaskan, peringatan tersebut digelar dengan tujuan agar semakin banyak bermunculan band pelestari lagu Koes Plus di Indonesia. Menurut dia, selama beberapa tahun penyelenggaraan parade, pesertanya semakin banyak. Hal itu membuktikan bahwa pelestari lagu Koes Plus di Indonesia juga semakin banyak.

“Kalau orang punya hajatan di rumah, pasti hiburannya kalau bukan dangdutan, organ tunggal atau Koes Plusan,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya