SOLOPOS.COM - Ilustrasi penonton hiburan malam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Banyak aksi untuk meredam bahkan menghapus tindak korupsi yang beberapa tahun menggerogoti hidup masyarakat negeri ini. Salah satunya adalah melalui seni.

Bagi masyarakat anti korupsi, seni dianggap media yang tepat untuk mengampanyekan aksi melawan budaya korupsi ini.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Seni dianggap menyuarakan kritik hingga kemarahan dengan cara yang lebih menghibur dan beradab. Pasalnya, hanya melalui seni sajalah, sebuah kritik bisa diterima oleh publik luas tanpa terkecuali.

Berdasarkan asumsi itulah, beberapa seniman yang bekerjasama dengan sebagian warga Jogja berinisiatif untuk menggelar konser bertajuk Gropyokan Korupsi.

Dalam konser yang rencananya akan digelar pada Selasa (9/12) malam di Stadion Kridosono itu akan menghadirkan beberapa grup band nasional, yakni GIGI, Superman is Dead dan Navicula.

Ketiga band itu nantinya juga akan didampingi oleh band-band lokal asal Jogja seperti Shaggy Dog, Jogja Hip Hop Foundation, dan Sangkakala.

Salah satu panitia acara, Agung Kurniawan mengatakan, acara tersebut pada dasarnya berangkat dari keresahan akan merebaknya virus korupsi di Indonesia.

Dikatakannya, korupsi tidak hanya menjadi penyakit yang mewabah, namun juga sudah menjadi budaya di setiap aspek kehidupan.

Terlebih, sistem di Indonesia, baik secara kultural maupun prosedural sangat mendukung bagi tumbuh suburnya budaya korupsi tersebut. Oleh karena itulah pihaknya menganggap hal itu tak bisa diselesaikan hanya dengan melakukan penangkapan terhadap para koruptornya saja. Lebih dari itu, yang perlu dilakukan adalah upaya-upaya pencegahan dengan digelarnya kampanye tepat sasaran. “Salah satunya ya melalui seni ini,” ucapnya.

Oleh karena itu, tidak hanya menghadirkan konser musik saja, acara yang mengambil tema ‘Korupsi Adalah Kita’ tersebut juga menghadirkan beberapa kegiatan lainnya, seperti misalnya acara simbolik berupa pembacaan secara bersama teks Proklamasi Rakyat Anti Korupsi (Pataka).

Tak hanya itu, ditambahkannya pula, sebelum digelarnya konser tersebut, pihaknya juga menggelar pawai Gropyokan yang akan menempuh rute sepanjang kurang lebih 1,6 km. Adapun rutenya adalah dimulai dari Wisma LPP-sepanjang Jl.Solo-Jl.Sudirman-Jl. Suroto-Stadion Kridosono.

Dalam pawai itu nantinya akan diikuti oleh setidaknya 26 kontingen yang dipimpin oleh 2 anak kecil masing-masing membawa teks Pataka dan sebuah sapu.

“Sapu kami pakai sebagai simbol sebagai alat untuk membersihkan negara ini dari tikus-tikus pengerat [para koruptor]. Nantinya teks Pataka dan sapu itu secara simbolik akan diserahkan kepada perwakilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi [KPK] yang direncanakan akan hadir,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya