SOLOPOS.COM - Penyanyi pop Rosa tampil dalam puncak acara Fashion Evolution dalam ulang tahun ke-2 The Park Mall, Solo baru, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (31/10/2015) malam (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Konser musik Rossa digelar di The Park Mall Solo Baru.

Ribuan penonton memadati The Park Mal Solo Baru, Sukoharjo, Sabtu (31/10) malam. Malam itu adalah puncak acara perayaan ulang tahun ke-2 The Park Mal. Manajemen The Park Mal mengundang Rossa sebagai bintang tamu. Daya tarik Rossa itulah yang menyihir mereka untuk berdesak-desakan di lantai I, II dan III.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Riuh tepuk tangan para penonton langsung bergemuruh saat Rossa menyanyikan lagu Tegar. Malam itu Rossa mengenakan celana panjang hitam dan pakaian yang menjuntai hingga bawah sewarna dengan celana. Ia menyapa para penonton yang ada di The Park Mal.

Lagu kedua adalah Menunggu. Dia minta semua penonton menyanyi. Ajakan itu disambut dengan nyanyian dari para fans yang telah menunggu sejak sore. salah seorang anak kecil diajak Rossa naik panggung. Gadis cilik itu menyanyikan lagu Menunggu dengan fasih.

Lagu ketiga yang ia nyanyikan adalah Atas Nama Cinta. Rossa juga menyanyikan lagu Terlanjur Cinta. Dalam versi asli, Rossa berduet dengan Pasha Ungu. Namun malam itu ia berduet dengan salah satu penonton, Dimas.

Adif, salah satu penonton juga berkesempatan berduet dengan Rossa. Mereka menyanyikan lagu  Kamu yang Kutunggu. Robin  Karebet, salah satu designer yang berpartisipasi dalam Fashion Evolution, juga turut naik ke panggung untuk bernyanyi.

Ayat-Ayat Cinta

Lagu selanjutnya adalah Ayat-ayat Cinta. Riuh sorak para penggemar membahana. Para fans juga mengabadikan momentum tersebut dengan kamera smartphone mereka. Pudar juga dinyanyikan sang diva. Lagu bernada ceria itu juga membuat histeris para penonton. Lagu itu disambung lagu Hey Ladies.

Sakura menjadi lagu pamungkas yang dibawakan Rossa malam itu. Air mancur kembang api membuat suasana makin meriah. Sambutan hangat dari para penonton membuatnya berniat menjadikan Solo sebagai salah satu kota jika dirinya akan menggelar konser.

Sebelum sang diva tampil, penonton disuguhi model-model yang mengenakan pakaian rancangan delapan designer terkemuka dari Solo, Jogja dan Semarang seperti Titi Meinawati, Agus Bridal, Rory Wardana, Ari Sadewo, Astuti K. Rizma, Joko Widiarto, Yenny Lee dan Joko SSP. Mereka menampilkan busana sesuai dengan tema masing-masing. Agus Bridal misalnya, menyajikan pakaian dengan konsep glamor and elegance. Payet dengan warna mengkilat dan kain yang terjuntai ke belakang membawa kesan tersebut. Rory Wardana menyebut karyanya sebagai Gending Sriwijaya. Ia memadukan kain-kain lokal Palembang dengan mode modern.

Dua malam sebelumnya atau pada Kamis-Jumat (29-30/10), ada 12 designer  pakaian yang memamerkan karya-karya mereka dalam acara bertajuk Fashion Evolution yang digelar di lantai I The Park Mal.

Dalam sesi wawancara terbatas dengan pers, Rossa menilai fashion adalah sesuatu yang penting, khususnya bagi kaum hawa. Bahkan, seseorang yang mengenakan pakaian tak sesuai dengan situasi dan kondisi bisa tersisih dari lingkungannya.

Acara Fashion Evolution yang digelar di The Park Mal dinilai sangat bagus untuk perkembangan fashion di Solo dan sekitarnya. Apalagi, selama ini Solo memang dikenal sebagai kota seni. Perhelatan semacam itu menurutnya bisa mendorong perancang busana lokal untuk mengasah kemampuan mereka.

Perempuan yang mendapatkan gelar Kanjeng Mas Ayu Sri Rossa Swara Kaloka dari Kasunan Surakarta itu mengungkapkan dirinya tak mau ketinggalan dalam urusan fashion sehingga meluncurkan pakaian berjenis ready to wear dengan brand Rossa for Paloma. Pakaian dengan brand tersebut dibuat oleh pabrik sehingga memiliki kuantitas lebih banyak. Sementara beberapa pakaian yang bersifat lebih eksklusif ditawarkan melalui butik.

“Kalau saya tampil, saya harus terdepan [dalam fashion], apalagi di atas panggung,” ujarnya saat jumpa pers di Best Western Premiere Hotel Solo Baru, Sabtu sore.

Sementara itu, Manager Marketing Communication (Marcomm) The Park Mal Solo Baru, Ahmad Syukri Prihanto, itu dimaksudkan untuk meneguhkan posisi The Park Mal sebagai pusat fashion, dining dan entertainment. Mal yang diresmikan pada 31 Oktober 2013 tersebut ingin menyampaikan kepada publik bahwa The Park Mal bukan sekedar tempat belanja.

“Kami ingin mengukuhkan The Park Mal sebagai pusat fashion di Jawa Tengah. Kalau level Indonesia masih agak jauh,” ujarnya saat berbincang dengan Espos, Sabtu.

Ia mengatakan, sebagai mal yang belum lama berdiri, masih banyak prioritas yang ingin dikerjakan oleh manajemen The Park Mal seperti penambahan okupansi atau keterisian kios yang masih kosong, meningkatkan traffic pengunjung dan meningkatkan transaksi tenant (penyewa).

“Kami juga ingin segera merealisasikan keberadaan book store dan pusat kebugaran untuk melengkapi semua kebutuhan pengunjung. Semua dalam proses,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya