Entertainment
Senin, 14 Oktober 2013 - 00:45 WIB

KONSER MUSIK : SID “Iringi” Wiji Thukul di Pentas Djarum

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi panggung Superman Is Dead (SID) saat menghibur Outsiders dan Lady Roses—sebutan bagi penggemar SID—di Stadion 45, Karanganyar, Sabtu (12/10/2013) malam. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

“Hati perih terpaku menatap tabir realita yang terlantar di balik gebyar kilau pengalihan,

Meski sakit terseret ingatan kebenaran historis perjalanan yang kian terlupakan,

Advertisement

Namun padamu Indonesia, aku berdiri dalam tekad bulat mencintaimu,

Mengajakmu bangkit, bangun dari buai mimpi kekanakan,

Advertisement

Mengajakmu bangkit, bangun dari buai mimpi kekanakan,

Bersama menyusun puing-puing asa yang terserap tangis pilu Ratu Adil yang kian dilecehkan, Dalam genggam erat kita bersatu, dalam satu keyakianan, Indonesia kuat dan tak terpisahkan.”

Solopos.com, SOLO — Penggalan puisi yang dibacakan putri aktivis Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani, membuat 12.000 penonton yang menyaksikan konser Djarum Super Rock Concert bersama Superman Is Dead (SID), Endank Soekamti, dan Rocket Rockers di Stadion 45 Karanganyar, Sabtu (12/10/2013) malam terhenyak.

Advertisement

“Wiji Thukul, dia ada di antara kalian. Beliau adalah orang yang dilenyapkan karena keberaniannya. Satu Indonesia, negeri yang sangat kaya. Apakah kalian sudah bisa merasakannya? Saya harap ada di antara Outsiders dan Lady Roses ada yang bisa jadi halilintar yang akan melindungi Tanah Airnya dari orang-orang rakus,” teriak Jerinx lantang saat mengawali lagu Jadilah Legenda.

Layar raksasa yang terbentang di bagian belakang dan samping panggung turut memutarkan gambar bendera merah putih dan Garuda Pancasila. Kolaborasi antara musisi dan keluarga aktivis ini secara perdana ditampilkan SID dalam serangkaian tur konsernya yang digelar di 6 kota.

SID menjadi penampil pamungkas dalam konser yang digelar mulai pukul 20.00 WIB ini. Dedengkot punk rok asal Bali ini tampil dengan membawakan 10 lagu, termasuk sejumlah lagu di album bertema nasionalis yang belum sempat di rilis antara lain Sunset di Tanah Anarki dan Luka Indonesia.

Advertisement

Ritual konser saat menyaksikan SID memainkan lagu Lady Roses juga dilakoni Outsiders dan Lady Roses (penggemar SID) yang menonton konser di Karanganyar ini. Ribuan penggemar SID yang menyaksikan pertunjukan ini kompak duduk lesehan sambil mengacungkan nyala korek api untuk menunjukkan respeknya kepada perempuan.

Selain SID, punkers asal berbagai kota/kabupaten yang menyaksikan konser tiga band punk malam itu turut diajak berjingkrak dengan penampilan Endank Soekamti. Band yang digawangi Ari (drum), Dori (gitar dan vokal), dan Erik (bas dan vokal) ini tampil nyentrik dengan body painting polkadot warna pastel.

Sejumlah lagu bertema persahabatan seperti Teman Untuk Selamannya, Long Live My Family, hinggg Angka Delapan turut ditampilkan dalam konser ini. Di sela-sela konser, band yang bermarkas di Jogja ini memberikan salam hormat kepada Kamties (penggemar Endank Soekamti) dengan mengabsen mereka satu per satu.

Advertisement

“Kamties Kebakramat, Malang, Grobogan, Sruwen, Surakarta, Wonogiri, Kudus, Ambarawa, Boyolali, Jogja, Cikarang, Klaten, Sragen, terimakasih untuk semuanya. Long Live My Family,” kata Erik bersama dua rekannya sambil mengangkat dua tangan mereka ke atas.

Kamties yang menyaksikan pertunjukan ini kontan nyanyi bareng tanpa dikomando. Keakraban yang terjalin antara fans dan band ini tampak tak berjarak meskipun dibatasi panggung setinggi dua meter.

Konser selama tiga setengah jam ini resmi ditutup dengan penampilan semua performer di atas panggung untuk menyanyikan lagu Kemesraan dan Jika Kami Bersama. Permainan kembang api malam itu menandai kebersamaan bagi punkers dari berbagai kota ini.

Salah seorang penonton asal Mojokerto, Muhammad Arief, 16, mengaku rela berkendara selama tujuh jam untuk menyaksikan dedengkot punk tanah air ini. “Keren banget aksi panggung mereka. Saya paling suka SID. Kebetulan baru pertama nonton konser mereka,” kata siswa Kelas X, Jurusan Teknik Mesin, SMK Raden Patah Mojokerto ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif