SOLOPOS.COM - Aksi para Slanker's Soloraya di THR Sriwedari, Juni 2013 lalu. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Grup band dengan basis massa terbesar di Indonesia, Slank, 26 Desember mendatang genap berusia 30 tahun. Menandai tiga dekade perjalanan karier Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim dan Akhadi Wira Satriaji alias Kaka di pentas musik Indonesia, band yang bermarkas di Jl. Potlot III/ 14, Duren Tiga, Jakarta Selatan itu menggelar tiga perayaan berlabel Slank Nggak Ada Matinya.

Perayaan ulang tahun Slank diawali dengan peluncuran album ke-20, akhir Oktober lalu. Setelah itu, Slank menggelar konser pemanasan di Stadion Kridosono, Jogja, Senin (2/12/2013) malam ini, dan konser puncak perayaan di Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (13/12/2013). Sebagai penutup rangkaian ulang tahun itu, Slank bakal merilis film perjalanan karier mereka di bioskop-bioskop Indonesia, Kamis (26/12/2013) mendatang.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Meskipun diwarnai gonta-ganti personel dan sempat beberapa kali diisukan bubar, namun grup band yang kini dimotori Kaka, Bimbim, Ivan, Abdee, dan Ridho itu masih eksis dan terus melahirkan karya-karya baru. Menandai tiga dasawarsa Slank, harapan pun dilontarkan penggemar Slank yang tergabung dalam Slankers Club Soloraya.

Ketua Slankers Club Soloraya, Nano, mengutarakan sampai saat ini Slankers Club Soloraya yang beranggotakan 1.000-an orang bakal terus mendukung perjalanan Slank di bidang musik. “Kami akan terus mendukung Slank. Salah satunya lewat menonton konsernya di Jogja dan Jakarta nanti,” terang Nano, ketika berbincang dengan Solopos.com, sesaat sebelum berangkat menyaksikan konser Slank di Jogja, Senin siang.

Nano mengatakan sedikitnya 100-an orang anggota Slankers Club Soloraya asal Solo berangkat bersama-sama untuk menyaksikan konser yang rencananya menampilkan 30 lagu Slank itu. “Kami dari Solo berangkat 100-an orang. Sedangkan anggota lain dari Sragen, Klaten, Wonogiri, sampai Pacitan akan menyusul,” bebernya.

Selama tiga dekade berkarya di blantika musik tanah air, Slank turut mengalami pasang surut laiknya musisi lain. Namun dengan kondisi sejumlah personelnya yang telah menginjak usia matang dan mapan, menurut Nano, Slankers Club Soloraya berharap Slank bisa kembali berkarya dengan gaya lamanya yang kritis (dari sisi tema) dan lebih kental nuansa rok.

“Slank sekarang sudah setengah ‘galak’. Enggak seperti zaman awal yang kritis dalam menyoroti persoalan sosial dan politik. Selain itu, lagunya yang sekarang makin slow, unsur rok dan blues-nya sudah banyak berkurang. Semoga bisa makin nge-rok,” harapnya.

Nano yang telah puluhan tahun mengenal musik Slank juga berharap band yang resmi berdiri 26 Desember 1983 ini masih konsisten mendukung musisi yang berjalan di jalur indie. “Seperti semangat Slank yang berangkat dari jalur indie, Slank sempat membuat konser yang ditujukan buat anak-anak indie pada konser mereka ke-24 di Jakarta lalu. Semoga semangat ngangkat musik indie masih ada,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya