SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi vokalis grup band Slank Kaka (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Konser 30 Tahun Slank: Nggak Ada Matinya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (13/12/2013) malam, relatif mulus. Banyak pihak turut berperan mencegah terjadinya kerusuhan menyusul pelaksanaan konser grup band yang selama ini dituding polisi sebagai biang kerusuhan itu.

Polisi sendiri menurunkan lebih dari 2.500 personel untuk mengawal pentas grup band yang tengah merayakan hari ulang tahun ke-30 itu. Para Slankers—sebutan bagi fans Slank—yang datang dari berbagai kota juga punya kesadaran sama untuk menghindari insiden yang mungkin menguatkan citra buruk grup band idola mereka.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Awal acara juga telah dikemas sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu meredam kerusuhan. Ustaz Yusuf Mansyur didaulat membuka konser itu. Kendati rencananya dimulai pukul 18.00 WIB, namun molor hingga sekitar pukul 19.30 WIB, konser itu relatif bersih dari keributan.Liputan6.com, sempat mencatat adanya insiden yang dipicu penonton yang tidak kebagian tiket, namun situasi segera berhasil dikendalikan.

Namun, para calon penonton yang murka sempat merobohkan besi pembatas yang dipasang untuk menahan para pengunjung. Gerombolan massa yang tak kebagian tiket itu mulanya berkumpul di pintu 5 dan kemudian bergeser ke pintu 6, lalu ke pintu 7 SU GBK. Di tempat itulah mereka menggedor pembatas yang terbuat dari besi dan merobohkannya.

Menanggapi aksi anarkistis itu, polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah pengunjung yang dibalas massa dengan lemparan batu, botol air mineral, dan benda-benda keras lain. Tak lebih dari 4 menit, massa berhasil dibubarkan aparat kepolisian yang bersiaga di Pintu 7 SU GBK itu.

Sementara itu, di dalam stadion, Nirina Zubir dan Ronald yang menjadi pembawa acara mengawali acara dengan memanggil Ustaz Yusuf Mansyur untuk memanjatkan doa di depan ribuan Slankers. Yusuf Manyur tak hanya mengajak Slankers berdoa namun juga sempat menyanyikan satu bait lagu Terlalu Manis yang disambut nyanyian bersama oleh para Slankers.

“Saya ini juga Slanker, lagu-lagu mereka enak dan mudah didengar,” ujar Ustad Yusuf seusai memanjatkan doa. Rangkaian acara konser malam pun dilanjutkan dengan penampilan band pembuka The Painkiller dan Kotak. Kedua band itu turut membawakan lagu Slank selain lagu mereka sendiri.

Bersama Tantri Kotak dan Manajer Slank Bunda Ifet, Menteri Premuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo membuka secara resmi konser itu dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang berhasil menyatukan para Slanker dalam satu tekad untuk bersatu. Mereka bernyanyi bersama.

Bunda Ifet juga sempat berpidato memberi pesan kepada para Slankers yang hadir agar menghindari kerusuhan. “Bunda enggak mau dengar kalian ribut, Slank enggak dapat izin main lagi. Kalian di sini rayakan pesta ulang tahun Slank 30 tahun,” kata ibunda Kaka dan Bimbim itu di panggung.

Terharu, Bunda Ifet mengaku dirinya tidak menyangka anak-anaknya di Slank dapat mencapai usia yang ke-30 tahun. “Bunda pun terharu enggak sangka bisa bimbing Slank sampai 30 tahun.”

Baginya, Slank tidak dapat terus ada tanpa dukungan dari Slankers. “Jadi kami menghargai kalian dan kalian harus menghargai Slank. Semoga di acara ini kita pesta dengan senang hati,” tambahnya.

Slank malam itu merayaan hari ulang tahun ke-30 tahun mereka berkarya di dunia musik Indonesia. Ulang tahun Slank tepatnya jatuh pada 26 Desember mendatang. (JIBI/Solopos/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya