Entertainment
Sabtu, 22 Juli 2023 - 18:36 WIB

Konser The 1975 Dihentikan Pemerintah Malaysia, Ini Penyebabnya

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi panggung The 1975 di salah satu konser mereka. (Instagram @the1975)

Solopos.com, SOLO-Pemerintah Malaysia pada Sabtu (22/7/2023) menghentikan sebuah konser musik di  Kuala Lumpur yang dilakukan sehari setelah pentolan band pop rock Inggris, The 1975, mencium seorang pria di panggung dan mengkritik undang-undang anti-LGBT yang berlaku di Malaysia.

“Tak akan ada kompromi untuk pihak mana pun yang menantang, meremehkan, dan melanggar hukum Malaysia,” kata Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil dalam Twitter setelah bertemu dengan penyelenggara konser bertajuk Good Vibes Festival dikutip dari Antara pada Sabtu (22/7/2023).

Advertisement

Festival itu awalnya dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (23/7/2023).  Homoseksualitas dianggap kejahatan di Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim. Sejumlah kelompok hak asasi memperingatkan terjadi peningkatan aksi intoleran terhadap lesbian, gay, biseksual dan transgender di Malaysia.

The 1975 juga dilarang tampil lagi di Malaysia, kata komisi pemerintah yang mengawasi pembuatan film dan pertunjukan oleh artis asing.

Advertisement

The 1975 juga dilarang tampil lagi di Malaysia, kata komisi pemerintah yang mengawasi pembuatan film dan pertunjukan oleh artis asing.

Konser The 1975 dihentikan pemerintah Malaysia lantaran dari video yang diunggah  dalam media sosial pada Jumat (21/7/2023) malam, vokalis Matty Healy terlihat mencium basis Ross MacDonald setelah mengkritik sikap pemerintah Malaysia terhadap homoseksualitas dalam pernyataan tidak senonoh di hadapan penonton festival.

Dia mengatakan sebenarnya band itu sudah hendak mengurungkan manggung di Malaysia, tetapi tidak ingin mengecewakan penggemar mereka di negara itu.

Advertisement

Healy kemudian mempersingkat omongannya dengan berkata kepada penonton. “Baiklah, kami harus cabut. Kami baru saja dilarang dari Kuala Lumpur, sampai jumpa lagi.”

Sebelum insiden konser The 1975 dihentikan Malaysia, Healy juga pernah dikritik karena mencium seorang penggemar pria dalam konser 2019 di Uni Emirat Arab, yang juga menerapkan undang-undang yang melarang perilaku homoseksual. Penyelenggara Festival Good Vibes sendiri mengatakan aksi panggung band itu dihentikan karena tidak mematuhi pedoman acara musik.

Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengatakan Malaysia memiliki komitmen mendukung pengembangan industri kreatif dan kebebasan berekspresi.

Advertisement

“Namun, jangan sampai menyentuh kepekaan masyarakat, terutama yang bertentangan dengan tradisi dan nilai-nilai budaya setempat,” sambung dia.

Insiden itu terjadi sebelum berlangsungnya pemilu daerah yang menentukan nasib koalisi progresif pimpinan Perdana Menteri Anwar Ibrahim melawan Aliansi Muslim yang sebagian besar dari etnis Melayu konservatif, yang menuduh pemerintahan Anwar tidak berbuat banyak dalam melindungi hak-hak Muslim di negara multiras itu.

Anwar bulan ini berulang kali mengatakan pemerintahnya akan menegakkan prinsip-prinsip Islam. Dia menandaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mengakui hak-hak LGBT.  Pada Mei lalu pihak berwenang Malaysia menyita jam tangan buatan Swatch dari Swiss, dari Pride collection, karena merayakan hak-hak LGBT.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif