SOLOPOS.COM - Ustaz Solmed (Youtube.com)

Solopos.com, SOLO — Shaleh Mahmud atau Soleh Mahmoed, 30, yang di panggung-panggung bernuansa dakwah Islam kondang dengan sebutan Ustaz Solmed jadi sorotan. Setelah sempat tersandung masalah dengan event organizer (EO) di Hong Kong terkait tarif ceramahnya, kini ia kembali jadi objek berita karena menyebut pihak-pihak di Hong Kong sebagai komunis.

Kabar terbaru itu dipicu Solmed melalui kicauan di Twitter-nya. Kicauan itu masih terkait dengan batalnya ia berceramah di Hong Kong. Ia menanggapi kicauan follower-nya, “@welbyadam: Sangat nampak oknum” di twitter dengan hanya 1 follower yg berkedok TKW di HK ngeroyok @SholehMahmoed. Yang tabah yaaa ustadz.”

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Kicauan itu disampaikan @welbyadam menyusul beredarnya kabar tak sedap di media Hong Kong terkait Solmed yang menaikkan tarif dakwah saat diundang berceramah oleh kelompok Thariqul Jannah yang dipimpin Lifah Khilafah, beberapa waktu lalu. Kelompok Thariqul Jannah beranggotakan tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Hong Kong.

Dikabarkan, pekan lalu, mulanya Thariqul Jannah bermaksud membuat pengajian dengan mendatangkan Solmed sebagai pembicara. Kesepakatan tercapai setelah calon pengisi acara itu dihubungi. Solmed dijanjikan dua tiket pulang-pergi Jakarta-Hong Kong, penginapan dan honor Rp6 juta.

Mendadak Solmed meminta tambahan honor menjadi Rp10 juta, tiket pesawat untuk lima orang, dan satu kamar hotel berbintang. Ia juga meminta mobil pribadi. Padahal, semula Solmed setuju diinapkan di rumah yang telah disediakan para tenaga kerja Indonesia di Hong Kong itu. Soal alat transportasi, semula Solmed sepakat naik transportasi umum.

Gara-gara beban biaya membengkak, acara pun dibatalkan. Karena batalnya acara itu lalu menjadi berita hangat, Solmed pun angkat bicara. “Saya dakwah, saya tidak pernah minta bayaran, tapi jangan dibisnisin,” tangkis Solmed yang ditemui Liputan6.com di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (12/8/2013) lalu.

Selebihnya, setelah berita itu berkobar-kobar sehingga Solmed jadi trending topic di Internet, Solmed memilih diam. Sayangnya kendati membisu, Solmed masih berkicau di Twitter. Lelaki yang sehari-harinya mencari nafkah dengan menjadi pendakwah itu menanggapi kicauan simpatisannya yang beridentitas @welbyadam itu dengan berkicau, “@SholehMahmoed: @welbyadam ga apa2, ini ujian. saya curiga mereka bagian dari Komunis. skrng mereka adu domba para ustadz.”

Maka ia pun kembali jadi berita. Tudingan itu menyentuh seluruh buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong bagian dari komunis. Para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong pun semakin kecewa dengan komersialisasi dakwah di Tanah Air mereka. Melalui surat terbuka yang dimuat www.nabawia.com, Rihanu Alifa, seorang TKI Hong Kong yang mengaku tidak kenal ustaz Solmed pun organisasi TKI Hong Kong yang berseteru dengannya, menuliskan surat terbuka tentang kekecewaan itu.

“Saya menuliskan hal ini karena bagaimanapun juga, saya adalah bagian dari TKI Hong Kong yang akan terluka jika nama TKI Hong Kong dinodai. Yang benar hanya dari Allah. Semoga tulisan saya ini bermanfaat dan ada hikmah yang dapat dipetik di dalamnya, tidak menjadi ghibah, apalagi fitnah,” tulisnya kepada ustaz muda usia yang antara lain pernah dimanfaatkan ANTV, TV One, Trans TV, TVRI, dan SCTV itu. (JIBI/Solopos/Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya