SOLOPOS.COM - Logo KPI (JIBI/Dok)

KPI mengumumkan Anugerah Syi’ar Ramadhan 2017.

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menyelenggarakan Anugerah Syi’ar Ramadhan 2017, Rabu (26/7/2017), di Balai Sarbini, Jakarta. Dalam acara itu diumumkan stasiun televisi paling banyak menyiarkan program religi berkualitas selama Ramadan diraih oleh TVRI.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, sebagaimana dilansir Kpi.go.id, Kamis (27/7/2017), mengatakan isi siaran sepatutnya memberikan keteladanan dan contoh yang baik bagi perbaikan kualitas manusia. Program siaran harus menyajikan informasi yang benar dan tidak menyebarkan berita bohong atau hoax yang dapat menyesatkan umat manusia.

Dalam kesempatan itu, Andre berharap kegiatan Anugerah Syi’ar Ramadhan dapat memacu kreativitas lembaga penyiaran untuk terus menciptakan program-program siaran yang berkualitas, mendidik, bernilai spiritual sekaligus menghibur.

Berikut program acara yang berhasil meraih Anugerah Syi’ar Ramadhan tahun 2017, yakni untuk kategori Variety Show Religi dimenangi TVRI dengan program Jelang Sahur.

Kategori talent Search berhasil dimenangkan Indosiar dengan program Aksi Asia, serta kategori talk show dimenangi Metro TV dengan program Tafsir Al Misbah.

Sedangkan kategori sinetron/film berhasil diperoleh RCTI dengan program Dunia Terbalik dan kategori reality show dimenangi TVRI dengan program Ibuku Surgaku.

Sementara itu, program Hijab Traveler yang ditayangkan Trans TV berhasil memenangi kategori feature/dokumenter. Serta kategori ceramah dimenangkan oleh Trans TV dengan program Tausiah Bersama Aa Gym.

“Menyampaikan informasi harus juga yang menghibur sekaligus mendidik publik. Menyajikan tayangan harus juga menjadi kontrol dan perekat sosial kebangsaan,” kata Andre, panggilan akrabnya, saat memberi kata sambutan di acara Anugerah Syi’ar Ramadhan 2017 di Balai Sarbini, Rabu (26/7/17).

Menurut Andre, momentum Ramadhan lalu mestinya menjadi titik balik lembaga penyiaran untuk berubah dengan menanamkan nilai-nilai spiritual atau agama dalam setiap program. “Semangat Ramadhan esensinya tidak saja ditayangkan pada saat bulan Ramadhan akan tetapi pada bulan-bulan setelahnya,” katanya di depan ratusan tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut.

Andre meminta lembaga penyiaran menambah lagi porsi tayangan program acara bertemakan Ramadhan. “Kita harus memperbanyak program yang memiliki nilai nilai kebaikan, kebajikan, kesalehan sosial, serta memancarkan kemuliaan Ramadhan dalam kehidupan sosial masyarakat,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya