Astrid Prihatini Wd / Newswire / Astrid Prihatini WD | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Derry 4 Sekawan membagikan kabar Jimmy Gideon meninggal dunia. (Instagram/@derry4sekawanreal)
Solopos.com, SOLO-Istri Jimmy Gideon, Ana Nurhasanah menceritakan kronologi meninggalnya sang suami. Cerita bermula saat sang aktor dan komedian senior itu bersantai setelah mandi.
Kronologi Jimmy Gideon meninggal dunia berawal saat tiba-tiba sang pelawak senior itu terjadi dari kursi. Namun sang isteri mengaku tidak mengetahui penyebab suaminya itu jatuh dari kursi.
Setelah itu, kronologi Jimmy Gideon meninggal dunia selanjutnya adalah sang aktor mengalami benjol di kepala hingga berdarah. Isteri dan adiknya langsung berupaya memberikan pertolongan.
“Jadi tadi malam, sekitaran Maghrib, dia itu habis mandi. Beres mandi itu dia duduk di kursi dekat lemari pakaian. Mungkin posisinya dia lagi mau bangun tuh. Kalau bangun kan biasanya ngangkat pantat dulu, tapi ini nyungsep kali,” ujar Ana di kawasan Bencongan Indah, Karawaci, Tangerang seperti dikutip dari Suara.com pada Senin (27/12/2021).
“Jadi tadi malam, sekitaran Maghrib, dia itu habis mandi. Beres mandi itu dia duduk di kursi dekat lemari pakaian. Mungkin posisinya dia lagi mau bangun tuh. Kalau bangun kan biasanya ngangkat pantat dulu, tapi ini nyungsep kali,” ujar Ana di kawasan Bencongan Indah, Karawaci, Tangerang seperti dikutip dari Suara.com pada Senin (27/12/2021).
Baca Juga: Kabar Duka Komedian Senior Jimmy Gideon Meninggal Dunia
Akibat dari jatuhnya, Jimmy Gideon mengalami benjol di kepala hingga berdarah. Sang istri beserta adiknya langsung berupaya memberikan pertolongan pertama. “Langsung saya pindahin sama adik saya ke kamar,” tutur Ana.
Saat ini, jenazah Jimmy Gideon masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya, Jimmy akan dimakamkan di TPU Bojong Nangka, Curug, Tangerang.
Kabar duka Jimmy Gideon meninggal dunia itu kali pertama dibagikan oleh komedian senior lainnya yaitu Derry 4 Sekawan melalui akun Instagramnya pada Minggu (26/12/2021) malam. “Innalillahi Wainnailaihi Roji’uun selamat jalan wahai kawanku,” tulisnya seperti dikutip dari Instagram @derry4sekawanreal pada Minggu (26/12/2021).
Kabar duka itu juga dibagikan lewat pesan singkat dari Produser dan Direktur Rumah Film Indonesia, Evry Joe. “Innalilahi wainnailaihi rojiun. Kembali dunia artis film dan komedian Indonesia berduka, barusan bada isya jam 19.00 Wib, kembali kita berduka Senior kita bernama Jimmy Gedion telah berpulang,” Evry Joe mengabarkan.
Baca Juga: Beri Kejutan Karyawan Restoran, Mariah Carey Berlagak Beli Burger
Selanjutnya, Evry Joe mendoakan agar bintang sinetron Kecil kecil Jadi Manten dan Gara-gara itu diterima di sisi Sang Khalik dan mendapat tempat yang terindah di alam baka. “Semoga Almarhum bang Jimmy Husnul Khotimah, atau berpulang dengan damai dan karya-karya beliau banyak menghiasi layar kaca maupun layar perak pada era 90 an,” tulisnya.
“Selamat jalan bang Jimmy canda tawamu selalu kami kenang. Evry Joe Producer /Direktur Rumah Film Indonesia,” ujar Evry Joe seperti dikutip dari Liputan6.com.
Mengiringi pesan duka ini, Evry Joe mengirim kartu duka cita dalam format digital menampilkan foto Jimmy Gideon yang dikelilingi untaian bunga simbol dukacita. Ungkapan dukacita ini berasal dari Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI). Evry Joe menambahkan, Jimmy Gideon meninggal dunia di usia 58 tahun karena sakit.
“Sakitnya sudah lama tapi tidak dirasa, (kalau tidak salah) sudah komplikasi karena seniman di bawa gembira saja,” ujar Evry Joe ketika kami hubungi lewat telepon.
Baca Juga: Epik! Begini Cara Tottenham Hotspur Beri Ucapan Ernest Prakasa
Jimmy Gideon populer lewat komedi situasi Gara Gara di dekade 1990-an. Dalam sinetron mingguan produksi Multivision Plus itu, ia menjadi suami Lydia Kandou. Dalam Gara Gara, ia juga beradu akting dengan Sion Gideon dan Habil Gideon. Laman Wikipedia mencatat, Gara Gara mengudara di layar kaca dari 1992 hingga 1998.
Popularitasnya kembali terangkat saat memerankan Babe Rojali ayah Rohaye yang diperankan almarhumah Sukma Ayu dalam sinetron Kecil-kecil Jadi Manten (2002).