SOLOPOS.COM - Kondisi Axel Matthew Thomas. (JIBI/Okezone/MNC Media)

Jeremy Thomas menceritakan kronologi penganiayaan yang dialami sang anak.

Solopos.com, JAKARTA – Putra sulung aktor Jeremy Thomas, Axel Matthew, dikabarkan mengalami penganiayaan oleh sejumlah oknum polisi di Hotel Kristal, Jakarta Selatan. Bapak dua anak ini menceritakan kronologi penganiayaan yang dialami sang anak.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Matthew yang berada di kawasan Pondok Indah mengaku bahwa dirinya sempat dicekek oleh seseorang. Saat dirinya hendak kabur, ia menyatakan bahwa dirinya sempat dikejar oknum tersebut sambil membawa senjata, sebelum akhirnya dipukuli dan di bawa dengan mobil menuju Hotel Kristal.

“Hari Sabtu [15 Juli] anak saya digonceng oleh pembantu rumah tangga pergi ke Pondok Indah Mall lah, ambil baju sama teman yang jual. Yang terjadi, ada arahan pas ke Kristal. Tiba-tiba dicekek dengan orang yang mulutnya bau alkohol. Dia kabur, dikejar pakai tembakan, dipukulin rame bertigaan. Dimasukin mobil, dia mengaku oknum,” kata Jeremy Thomas ditemui di Sentra Pelayanan Propam, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/7/2017),

“Sebagai orangtua saya ambil sikap ke hotel, pas sampai hotel kayak ada kejanggalan, seperti ada yang ditutupin. Saya ke Polda Jatanras di tanggapi. Langsung membuat surat laporan. Melakukan investigasi di Hotel Kristal, dan pihak Jatanras juga kesulitan, kayak ada yang ditutupin sama satpam,” sambungnya.

Mengetahui kabar disekapnya sang anak disebuah hotel oleh oknum yang mengaku polisi, tentu membuat suami dari Ina Thomas ini geram dan langsung berusaha menyelamatkan sang putra. Bahkan ia merasa miris ketika melihat wajah sang anak babak belur lantaran penganiayaan yang terjadi oleh oknum tersebut.

Tak terima dengan hal tersebut, pria berusia 45 tahun ini meminta untuk menunjukkan kartu identitas keanggotaan oknum yang menganiaya sang putra. Namun lantaran oknum tersebut tak berani menunjukkan kartu identitas keanggotaannya sebagai polisi, ia pun mengancam akan melaporkan tindakan penganiayaan dan akan menindaklanjuti kejadian tersebut dengan hukum pidana.

“Pada saat kesana, Putra saya turun, begitu saya deketin, putra saya sudah babak belur. Pertanyaan pertama ke putra saya, siapa yang menyiksa dan menyekap. Enggak Ada yang bicara. Pas itu dia mengaku petugas. Kalau iya, enggak harus kayak gitu melakukan penganiayaan terhadap anak yang berusia 19 tahun,” ungkap Jeremy Thomas.

“Minta kartu petugas anggota dia tidak bisa keluarin. Saya ambil alih Axel. Saya bilang ke mereka yang mengaku polisi, dia akan berhadapan dengan saya dan hukum pidana,” tambahnya.

Lebih jelasnya Jeremy mengaku bahwa sang anak sempat diminta mengaku telah mengkonsumsi narkoba, meski tidak ada bukti kuat yang menegaskan bahwa anak berusia 19 tahun tersebut merupakan pecandu. Bahkan tidak hanya diancam, borgol dan pistol bahkan sempat diarahkan, dan telepon genggam milik Axel pun dirampas.

“Anak saya diborgol sekuriti, ditodong pistol. Saya kasih tahu sekarang, anak saya bukannya ditangkap, bukan ditangkap oleh narkoba. Dia diarahkan dan dipaksa mengaku. Dia enggak ada bukti-bukti. Dan mau di pulang kan,” paparnya.

“Setelah diciduk, penyiksaan, pengeroyokan, pengambilan kekerasan. Barang-barang secara keras. Pulang dengan sandal hotel, pulang dengan baju tetapi bukan baju dia, HP yang sudah tidak ada,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya