SOLOPOS.COM - Lindsay Lohan saat buka puasa bersama One Family (Twitter @onefamilyglobal)
Lindsay Lohan diketahui sempat berbuka puasa bersama Maher Zain.
Solopos.com, LONDON – Minat Lindsay Lohan memperlajari budaya Timur dan agama Islam memang tinggi. Beberapa waktu lalu, ia sempat menimba ilmu agama Islam sampai ke Turki. Tak sampai di situ saja, baru-baru ini ia diketahui ikut berbuka puasa bersama penyanyi top asal Swedia, Maher Zain, di London, Inggris.
Kabar tersebut diketahui dari sederet foto yang diunggah di akun Twitter @onefamilyglobal, Selasa (13/6/2017). Foto tersebut memperlihatkan kebersamaan Maher Zain, Lindsay Lohan, dan beberapa artis top lainnya dalam acara buka puasa bersama bertema Iftar at The Savoy.
Tak hanya ikut berbuka, Lilo—sapaan akrab Lindsay Lohan—juga diberi kesempatan berpidato di depan semua tamu dalam acara yang termasuk rangkaian proyek One Family yang digagas Maher Zain. Dalam pidatonya, Lilo membahas tentang perdagangan manusia.
“Kita percaya semua anak di seluruh dunia layak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang,” tutur Lilo dalam salah satu video yang diunggah @onefamiluglobal.
Beberapa tamu turut mengunggah foto kebersamaan mereka dengan Lilo. Mereka menambahkan, saat itu Lilo sempat membangkitkan semangat untuk beramal. Bahkan, ia juga membahas pentingnya mempelajari Alquran di bulan Ramadan.
Kedatangan Lilo disambut gembira oleh para tamu undangan. Beberapa dari mereka bahkan mengajaknya berfoto bersama. Tak ketinggalan pelantun Maher Zain juga mengunggah foto Lilo. Sayang, ia tak memberi komentar apapun terkait kedatangan Lilo.
Sebagai informasi, One Family digagas oleh Maher Zain dan Awakening Records untuk mewadahi produser dan penyanyi religi di seluruh dunia. Proyek ini melibatkan penggemar, warganet, dan selebritis dengan tujuan mewujudkan perdamaian dunia.
Sementara acara buka bersama itu digelar sekaligus untuk menggalang dana dari para tamu undangan. Adapun dana yang terkumpul nantinya bakal disumbangkan untuk kepentingan anak-anak yang kurang beruntung, khususnya di kawasan Asia Selatan.
Dana tersebut akan dipakai untuk memberi pendidikan yang layak bagi anak-anak. Sebab, kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan cenderung membuat kebanyakan orang terjebak dalam lingkaran perdagangan manusia dan kerja paksa.
