SOLOPOS.COM - Butet Kertaradjasa (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, JOGJA—Tayangan Mahabharata Antv kian diminati. Demam Mahabharata yang kini telah melanda masyarakat Indonesia dinilai sebagai bukti produser Indonesia kalah nyali. (Baca Juga: India Lebih Kreatif)

Produser-produser di Indonesia dinilainya tidak berani mengambil langkah strategis untuk memproduksi film tersebut.Sebenarnya, di era 1950-an film pewayangan sempat menyeruak di dunia layar lebar. Dengan seiring berkembangnya teknologi, maka pertunjukan pewayangan pun mengikuti perkembangan teknologi itu.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Pertunjukan seni pewayangan mulai dikemas dalam bentuk lain, seperti misalnya dalam bentuk layar kaca. “Pada intinya, sebuah produk kesenian, khususnya pertunjukan itu lahir mengikuti perkembangan zamannya. Saya punya mimpi, suatu saat nanti, pewayangan Indonesia bisa dikonsumsi masyarakat dalam bentuk game,” ucap seniman Butet Kertaradjasa kepada JIBI/Harian Jogja, Jumat (26/9/2014).

Kendati begitu, ia menilai bahwa fenomena kegilaan masyarakat terhadap film berbasis wayang dari India tersebut adalah sebuah peluang bagi pola pendidikan kultural masyarakat Indonesia.
Setidaknya, dengan mengidolakan film tersebut, masyarakat berpeluang melakukan pengonfirmasian terhadap cerita serupa yang asli Indonesia. Masyarakat akan berusaha mencari tahu konsep cerita pewayangan asli
Indonesia.

Mereka akan membandingkannya dengan cerita pewayangan asal India tersebut. “Persoalannya kini, berapa persen masyarakat yang cerdas, yang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi sudah lah, saya yakin tetap ada yang cerdas kok di antara ribuan masyarakat yang bebal,” sindirnya sambil terkekeh-kekeh.

Itulah sebabnya, kini memang tergantung pemerintah sebagai pemegang kebijakan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pemerintah harus memiliki strategi kebudayaan yang bersifat menyeluruh untuk memunculkan potensi-potensi kreatif lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya