MASIH DUNIA LAIN TRANS 7 : Kamis-Jumat Live di Solo!

Masih Dunia Lain Trans 7 mengambil lokasi uji nyali di Solo. Audisi peserta uji nyali dilangsungkan Selasa (5/5/2015) di Balekambang.

Solopos.com, SOLO — Masih Dunia Lain Trans 7 akan hadir live atau siaran langsung di Solo Kamis-Jumat (7-8/5/2015). Masih Dunia Lain (MDL) hadir setiap Kamis dan Jumat mulai pukul 23.15 WIB. Pada Sabtu (9/5) MDL Trans 7 juga masih syuting di Solo.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Audisi MDL Trans 7 digelar Selasa (5/5/2015) di Taman Balekambang Solo. Dari ratusan peserta terpilih sembilan orang yang akan menjadi peserta uji nyali pada Kamis-Jumat itu.

Unit Production Manager program MDL, Tri Jaya Saputra, mengatakan hanya sembilan peserta yang dibutuhkan untuk ikut serta syuting program MDL. Menurut dia, jadwal shooting para peserta hasil seleksi di Solo tersebut bakal dilakukan pada Kamis-Sabtu (7-9/5).

Antisipasi Kerumunan Pengunjung

Disinggung mengenai tempat syuting program yang direncanakan mengajak Ali Zainal, Arif Budiman, dan Iko sebagai pembawa acara itu, Tri merahasiakan.

“Kami harus merahasikan lokasi shooting karena nanti peserta bisa saja melakukan survei [ke lokasi] kalau mereka sudah tahu. Selain itu, sangat mungkin terjadi akan ada banyak masyarakat yang datang ke lokasi saat proses shooting,” ujar Tri.

Tri membantah proses shooting program MDL akan dilakukan juga di Taman Balekambang. Dia mengatakan Taman Belekambang hanya digunakan untuk proses audisi karena dinilai representatif, mampu menampung peserta dengan jumlah banyak.

Tanpa menyebutkan beberapa lokasi secara detail, Tri hanya membocorkan proses shooting akan dilangsungkan di Solo.

“Live nanti pada Kamis dan Jumat. Lihat saja nanti tempatnya saat jadwal tayang. Peserta pun kami tidak beri tahu [lokasi shooting]. Mereka [peserta] akan kami tutup mata mulai dari hotel dan langsung menuju lokasi shooting,” jelas dia.

Salah satu peserta audisi , Nurul Fatimah, 23, mengaku tertantang untuk ikut serta dalam program MDL. Perempuan yang tercacat sebagai Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mendaftar sebagai peserta. “Ikut dulu. Ini jadi tantangan tersendiri,” jelas Nurul.