SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan dan Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa dalam edisi Jurus Jonan (matanajwa.com)

Mata Najwa Metro TV mengulas jurus Jonan dalam membenahi transportasi Republik ini.

Solopos.com, SOLO – Stasiun televisi Metro TV kembali menayangkan Mata Najwa. Rabu (14/1/2015) malam. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan didaulat menjadi tamu. Terungkap dalam tayangan itu, kebijakan penghapusan tiket murah yang merupakan salah itu jurus Jonan rupanya berdampak buruk bagi usaha penjualan tiket pesawat.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Pada segmen akhir Mata Najwa Metro TV, Jonan menjelaskan masalah keamanan dalam penerbangan pesawat sebagai hal yang paling sensitif. Diakuinya, di antara kapal dan kereta api, keamanan penerbangan merupakan hal yang paling sering dibahas dalam rapat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Keamanan pesawat itu masalah paling sensitif. Setiap rapat, inilah yang menjadi konsentrasi terbesar saya,” kata Jonan.

Mantan Dirut PT KAI itu berpendapat untuk membenahi sistem penerbangan, manusia dalam sistem itulah yang harus dibenahi terlebih dahulu. Menurutnya, sistem yang baik akan sia-sia jika pelaksananya buruk. “Ada cockpit crew, cabin crew, pengawas operasional, mereka harus dibenahi. Kami cari orang yang berpikiran sama dengan kami. Keselamatan yang nomor satu,” jawab Jonan di Mata Najwa Metro TV.

Meskipun usaha maksimal untuk menjamin keselamatan penerbangan sudah dilakukan, kemungkinan kecelakaan tetap ada. Dalam percakapannya dengan tuan rumah Mata Najwa Metro TV, Najwa Shihab , Jonan berpendapat walaupun nantinya tetap ada kecelakaan, setidaknya seluruh pihak yang berkepentingan sudah melakukan kewajibannya dengan maksimal.

“Kecelakaan tak bisa dihilangkan dari daftar kemungkinan, tapi setidaknya kami sudah berusaha maksimal supaya penerbangan itu aman. Salah satu usaha kami termasuk dengan menghapus tiket murah tadi,” jelas Jonan.

Ticketing Bandara Merugi
Ramdhani, salah seorang wakil awak ticketing bandara yang juga hadir pada Mata Najwa Metro TV bertajuk Jurus Jonan itu mengungkapkan bahwa pihaknya merugi. Ticketing bandara, menurut dia, mengalami penurunan jumlah pembelian tiket pesawat setelah kebijakan penghapusan tiket murah diberlakukan.

Pembelian tiket terbanyak datang dari tiket murah yang diwarkan para maskapai. “Masyarakat yang mampu membeli tiket akan berkurang. Penjualan terbanyak adalah tiket murah. Secara garis besar kami dirugikan dengan kebijakan ini,” keluh Ramdhani kepada Jonan.

Menanggapi hal itu Jonan menuturkan konsumen seharusnya sadar akan kepentingan keselamatan daripada iming-iming tiket murah. Low cost carrier (LCC) sebenarnya tidak ada dalam undang-undang. Yang ada adalah standar penerbangan minimal.

Pada segmen penutup, Jonan menerangkan pengawasan yang baik dari pihak Kemenhub belum cukup untuk menjamin tertatanya sistem penerbangan. Ia mengaku membutuhkan bantuan pihak maskapai berupa pembenahan sistem operasional mereka.

“Ada lebih dari 90 maskapai yang beroperasi di langit Indonesia. Jika kami mengawasinya sendirian, hasilnya akan tetap seperti ini,” jelas Jonan di akhir segmen Mata Najwa Metro TV bertajuk Jurus Jonan itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya