SOLOPOS.COM - Najwa Shihab mencermati catatan saat membawakan Mata Najwa (Youtube.com)

Solopos.com, SOLO—Mata Najwa Metro TV, Rabu (23/4/2014), menghadirkan tema Selebritis Pendulang Suara. Ahmad Dhani, Tompi dan Adie MS hadir sebagai narasumber.

Ahmad Dhani dikenal sebagai jurkam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tompi dikenal sebagai pendukung Gita Wirjawan sedangkan Adie MS sebagai pendukung Jokowi.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Memasuki segmen terakhir gelaran yang disiarkan Metro TV, sang host yakni Najwa Shihab menyodorkan beberapa foto cawapres untuk dinilai tiga selebritis itu.

Bagaimana Jokowi?

Adie MS mendapat giliran pertama untuk menilai sosok Jokowi. Adie menyebutkan bila banyak tudingan yang mengarah Jokowi sebagai capres boneka, suami Memes ini menepisnya. Dia mengatakan Jokowi mempunyai integritas yang tinggi dan sangat dekat dengan rakyat, sangat jauh dari kesan capres boneka.

Tak beda jauh dengan penilaian Tompi. Penyanyi jaz ini menilai Jokowi telah menciptakan kesan mewakili rakyat. “Jadi masyarakat itu melihat sosok mereka dalam diri Jokowi. Rakyat itu kalau melihat Jokowi mereka bilang, ‘itu aku banget’. Dan Indonesia lebih membutuhkan sosok Jokowi karena masyarakat merasa senasib sepenanggungan,” kata dia yang kemudian menggambarkan sosok Jokowi sangat pas bila dipasangkan dengan Gita Wirjawan.

Beda halnya dengan Ahmad Dhani. Ayah Al, El dan Dul ini mengaku belum melihat keberhasilan di sosok Jokowi. “Baru memimpin Jakarta 1,5 tahun dan Pak Jokowi sudah nyapres. Jadi saya pribadi ini belum melihat keberhasilan di sosok beliau. Jadi saya melihat itu masih satu kekuarangan. Bila Pak Jokowi didampingi wakil dari militer, ini akan menjadi kuat.”

Bagaimana dengan Prabowo?

Ketika diminta pendapatnya soal Prabowo, Ahmad Dhani hanya tersenyum dan secara diplomatis melemparkan hal itu ke narasumber lainnya.

Tompi menilai belum melihat sosok Prabowo sebagai Capres yang ideal. Dia mengatakan Prabowo mempunyai kekkurangan yakni kurang memiliki rasa senasib dengan masyarakatnya.

“Soal kasus masa lalu [penculikan aktivis] Pak Prabowo memang selama ini dia. Sebagai seorang prajurit dia siap menanggung penilaian buruk yang ditujukan kepadanya, dan dia tidak membuka siapa yang menyuruhnya. Ini dia menanggung,” kata Tompi.

Sementara itu, Adie MS menilai Prabowo masih terbelenggu dengan kasus-kasus di masa lalu.

Bagaimana dengan Aburizal Bakrie?

Dhani menyebut Aburizal Bakrie atau Ical tidak masuk dalam hitungannya. “Kalau Bakrie tidak masuk dalam hitungan saya.”

Tak jauh beda dengan pendapat Tompi. “Saya tidak melihat penyelesaian yang baik dalam kasus Lapindo.”

Sementara itu Adie MS menilai Ical punya peluang bila diimbangi cawapres yang baik.

Lalu siapa yang layak menjadi Cawapres?

Dhani menyebutkan nama Muldoko, Hendro Priyono mantan Kepala BIN layak diperbincangkan menjadi Cawapres.

Sementara itu baik Tompi dan Adie MS tak menyebutkan nama.

“Pilihan masyarakat akan bergeser, saatnya Indonesia memikirkan masa depan. Harus menghapus tradisi bagi-bagi menteri,” kata Tompi yang kemudian disambung Adie MS.

“Saya merindukan pemimpin yang tak suka membanggakan diri ketika berhasil dan tidak selalu menyalahkan bawahannya ketika mengalami kegagalan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya