SOLOPOS.COM - Syahrini bersama Ahok, Raditya Dika dan Najwa Shihab saat tayangan Mata Najwa Rabu (21/1/2015). Foto ini diunggah di akun Instagram Syahrini. (Instagram)

Mata Najwa Metro TV menghadirkan Syahrini, Raditya dan Ahok. Dalam kesempatan tersebut juga dihadirkan pakar branding yang memberi saran kepada ketiga tokoh tersebut.

Solopos.com, SOLO – Selain Raditya Dika dan Syahrini, tayangan Mata Najwa yang disiarkan Metro TV juga menghadirkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai narasumber. Tak disangka, rupanya Ahok adalah penggemar film Malam Minggu Miko.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Dalam kesempatan itu, Syahrini juga meminta penjelasan Ahok mengenai pajak bumi dan bangunan (PBB) yang dinilainya mahal. Dalam pertanyaannya, penyanyi yang pernah berduet dengan Anang Hermansyah itu mengaku mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Menanggapi pertanyaan Syahrini, Ahok mengungkapkan PBB memang sengaja dibuat mahal dengan beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk anggaran subsidi yang nantinya diberikan untuk rakyat kurang mampu.

“Rakyat kecil butuh subsidi kesehatan, subsidi pendidikan dan subsidi transportasi. Makanya pajak untuk masyarakat mampu lebih tinggi, termasuk lewat PBB tadi,” jelas Ahok kepada Syahrini pada tayangan Mata Najwa Metro TV.

Pada kesempatan yang sama, Radit juga menanyakan mengenai kapan realisasi transportasi yang aman di Jakarta. Syahrini dan Radit berharap ada transportasi yang cepat dan aman layaknya di luar negeri.

“Kita sudah bentuk PT Transportasi Jakarta. Tahun ini setiap sepuluh menit akan ada bis di setiap halte di Jakarta,” jelas Ahok menanggapi Radit dan Syahrini.

Mengenai alasan Ahok selalu mengunggah video rapat dan marah-marahnya di situs berbagi video Youtube, ia mengaku agar seluruh masyarakat tahu sebab ia marah.

“Saya unggah video supaya rakyat tahu apa yang sebenarnya saya bahas saat rapat. Misal saya marah, masyarakat juga tahu apa sebabnya saya marah-marah. Kan banyak tuh media yang suka plintir-plintir,” ujar Ahok kepada Najwa Shihab.

Pada segmen terakhir, Amalia, pakar branding memberikan beberapa masukan kepada para narasumber. Untuk Syahrini, Amalia menyarankan supaya pemilik jambul khatulistiwa itu untuk evaluasi.

“Setiap publik figur selalu membutuhkan evaluasi. Syahrini perlu evaluasi agar lebih disukai masyarakat,” jelas Amalia.

Kemudian untuk Radit, Amalia menyarankan agar Radit tidak melulu memikirkan apa karya selanjutnya. Melainkan Radit juga harus mencari apa kekurangan pada karya sebelumnya. Sedangkan untuk Ahok, ia disarankan agar tidak sering marah-marah.

“Bapak maksudnya baik tapi cara berkomunikasinya harus sedikit diperbaiki,” saran Amalia kepada Ahok mengakhiri episode Pencuri Perhatian di Mata Naja Metro TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya