SOLOPOS.COM - MV Kour Son 77 diledakkan di Laut Natuna, Minggu (28/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Joko Sulistyo)

Mata Najwa Metro TV, Rabu (11/2/2015), malam ini mengungkap saat Menteri Susi menenggelamkan kapal asing di perairan Indonesia.

Solopos.com, SOLO – Tayangan Mata Najwa yang disiarkan stasiun televisi Metro TV, Rabu (11/2/2015) pukul 20.05 WIB mengangkat tema Aksi Susi. Dalam wawancaranya ia membeberkan fakta kapal ilegal yang memasuki perairan Indonesia.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Di pertanyaan pembuka Mata Najwa Metro TV, Najwa Shihab menanyakan alasan Menteri Susi tak pernah hadir dalam operasi penenggelaman kapal sebelumnya. Menjawab pertanyaan itu, wanita tamatan SMP itu mengaku tak memiliki banyak waktu dan masih banyak pekerjaan lain.

“Kan sudah ada TNI, kalau ikut penenggelaman terus, kerjaan yang lain enggak keurus dong, saya cuma suka di laut,” kata Susi Pudjiastuti.

Di video yang diputar pada tayangan Mata Najwa Metro TV, Menteri Susi menjelaskan perbedaan antara kapal nelayan asing dengan nelayan lokal. Ia juga menjelaskan sebagian nelayan asing hanyalah pesuruh yang tidak tahu menahu kalau izin mereka adalah palsu.

“Kapal asing itu tetap pakai bendera Indonesia, katanya punya izin tapi saat dicek ternyata palsu,” ujar menteri yang kerap bergaya nyentrik itu.

Sejak dilaksanakan operasi penenggelaman, kapal nelayan asing yang beroperasi di perairan indonesia berkurang drastis. Menteri Susi menyebutkan dari 1.300 kapal, saat ini tersisa 113 kapal.

“Cucut di sini Paus, laksanakan penenggelaman,” perintah Menteri Susi saat memberi komando menenggelamkan kapal asing.

Mata Najwa Metro TV malam ini juga dihadiri Ketua Umum Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia, Riza Damanik. Ia berterima kasih atas usaha Menteri Susi dalam mengusir nelayan asing. Namun, dirinya mengatakan kesejahteraan nelayan lokal masih belum terjamin.

“Kami berharap nelayan kita dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” jelas Riza.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Menteri Susi menjelaskan dirinya telah menyusun sejumlah program untuk mensejahterakan nelayan. Meski nelayan asing telah diusir, dalam prakteknya ilegal fishing masih dilakukan oleh nelayan lokal yang yang mengambil ikan dengan kapal trol.

“Kalau ikannya penuh tapi ngambilnya pakai trol ya jelas langsung habis. Sama saja kan,” ungkap Susi saat hadir di acara Mata Najwa Metro TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya