Harian Jogja.com, JOGJA—Sekilas dari kejauhan puluhan karya yang dipamerkan di Via-via Cafe serupa dengan karya drawing menggunakan spidol warna ataupun pena.
Namun setelah diamati lebih seksama, karya itu ternyata diciptakan dari bantuan software bernama Sketch + Draw yang berasal dari mini tablet computer bernama Kindle Fire.
Inilah yang diperlihatkan 17 seniman dalam pameran bertajuk Kindle Fire Sketch+Draw. Pameran yang berlangsung dari 10 Juli – 22 Juli 2013 ini menampilkan 39 karya drawing dan sketsa.
Inilah yang diperlihatkan 17 seniman dalam pameran bertajuk Kindle Fire Sketch+Draw. Pameran yang berlangsung dari 10 Juli – 22 Juli 2013 ini menampilkan 39 karya drawing dan sketsa.
Pameran ini digagas oleh empat seniman yang merasa jenuh dengan pameran seni rupa di Jogja. Mereka adalah Aldy Bayu Setiaji, Nur Asrijanto Abadi, Muhammad Hasan dan Melanie McClintock, seniman asal Amerika Serikat.
“Kami ingin pameran seni rupa yang berbeda dan unik. Pameran di Jogja seringnya hanya menggunakan media konvensional,” kata Aldy Bayu Setiaji, Selasa (16/7/2013).
Melanie pun lantas terdorong untuk mencetak karyanya menjadi satu set kartu pos dan dikirim ke sejumlah kawannya di Eropa.
“Ternyata responsnya sangat bagus. Dia [Melanie] lantas memberi tawaran kepada kami yang secara kebetulan berkeinginan membuat pameran,” ungkapnya.
Mereka akhirnya sepakat membuat pameran. Hanya saja, karena pengetahuan terhadap Kindle Fire masih minim dan yang mempunyai alat itu hanya Melanie McCintock saja, maka penggagas pameran mencoba memperkenalkan Kindle Fire kepada peserta dengan cara mengadakan workshop. Belakangan diketahui software Sketch + Draw ternyata bisa diakses menggunakan tablet serta ponsel berbasis android.
Workshop ini diselenggarakan pada 5 – 30 Juni 2013 lalu dan diikuti seluruh peserta termasuk penggagas pameran. Momen ini sekaligus dijadikan sebagai kesempatan peserta untuk membuat karya yang hendak dipamerkan.
Aldy yang juga pelukis ini mengakui ada perbedaan mencolok antara Kindle Fire dengan membuat karya secara konvensional. Terutama dalam hal kecepatan. Dengan Kindle Fire, satu gambar bisa dibuat hanya dalam waktu lima menit saja. Walau terhitung cepat, membuat karya dengan Kindle Fire, lanjutnya tetaplah memiliki tingkat kesulitan tersendiri.
Hal ini dikarenakan seluruh peserta sepakat bahwa karya yang dibuat harus menggunakan jari tanpa bantuan stylus (pensil kecil), yang sebenarnya menjadi alat bantu bagi pengguna Kindle Fire.
Menurutnya, aturan ini dilakukan karena para seniman percaya bahwa dengan menggunakan jari akan membuat efek gambar menjadi tidak bisa diprediksi. “Jari terlalu lama menekan di layar saja akan membuat gambar menjadi meleset, “ terang Aldy.
Adapun sebanyak 39 karya drawing itu terdiri dari beragam objek gambar seperti tanaman, pemandangan, hewan, dan manusia. Tiap – tiap peserta mengangkat objek itu dengan gaya khas mereka masing masing. Aldy mengklaim bahwa pameran ini adalah kali pertama di Jogja yang notabene menggunakan Kindle Fire sebagai media melukis. Usai dipamerkan di Via – Via Kafe, karya ini, akan diboyong ke Amsterdam, Belanda, untuk dipamerkan di sana.