METRO TV ON CAMPUS UNS : Dari Julia Perez Sampai Kondom Aneka Rasa

Solopos.com, SOLO — “Saya itu enggak percaya zodiak. Bintang saya capricorn, saya pernah baca zodiak kalau bintang capricorn itu enggak boleh percaya sama zodiak. Kalau sekarang ini kan banyak variasi kondom dengan berbagai rasa, ada apel, jeruk, durian. Kenapa kalau kondom rasa apel tidak sekalian sama kulit apelnya, kalau kondom rasa jeruk sama kulit jeruknya, terus kalau kondom rasa durian…”

Kata-kata pria bertubuh tambun itu mengundang gelak tawa dan tepukan tangan ratusan mahasiswa di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (12/12/2013) sore. “Eh, jangan dibayangin,” imbuhnya cepat di sela-sela tawa itu. Pria bernama Benny Siregar atau yang kerap menggunakan nama Benedicty itu hanya diam berdiri di atas panggung dengan mimik datar. Sesekali tangan kirinya dimasuk keluarkan ke kantong celana sedangkan tangan kanannya memegang mikrofon.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Di Indonesia ini banyak film horor, tapi menurut saya film yang paling horor itu Tuyul dan Mbak Yul. Saking horornya kalau malam saya enggak bisa tidur kalau enggak merem,” ujar komik (sebutan pelawak tunggal) disambut gelak tawa penonton stand up comedy tersebut.

Tak mau kalah lucu dengan Benny Siregar, Maman Marsono menampilkan lawak tunggal bernuansa lokal. “Julia Perez pernah nyalon wakil bupati tapi sekarang malah jadi bupati, buka paha tinggi-tinggi,” ujarnya menghibur penonton.

Keceriaan dan kepuasan terlihat di wajah para penonton yang duduk rapi memenuhi Auditorium UNS. Silih berganti mereka keluar masuk Auditorium. Salah satu penonton ajang lawak tunggal tersebut, Nisrina Alifah, 18, mengaku penasaran dengan pentas lawak tunggal yang sedang digandrungi kawula muda saat ini.

Acara Open Mic tersebut merupakan rangkaian acara Metro TV On Campus UNS yang digelar Kamis-Sabtu (12-14/12). Ketua Panitia Lokal Metro TV On Campus UNS, Bahtiar Anang Abiantoro, 21, mengatakan acara Open Mic tersebut diikuti oleh 23 peserta kategori umum baik dari komunitas maupun mahasiswa. “Acara ini bersifat kompetisi, jurinya dari nasional mas Benedicty dan dua orang dari Solo. Di sela-sela acara diselingi games untuk memeriahkan suasana,” jelas mahasiswa Jurusan Admisitrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS tersebut kepada wartawan.

Menurutnya, kepesertaan maupun pendaftaran penonton melalui email selanjutnya mengambil tiket ke kampus. Penonton bertiket dibatasi 500, sedangkan yang tidak bertiket tanpa batas. “Targetnya 1.500 penonton, tapi ini baru sekitar 900-an. Untuk yang bertiket kami beri sertifikat,” imbuhnya.