SOLOPOS.COM - GALANG DANA -- Ovik (tengah) memamerkan gaun Red Batik yang akan dikenakannya dalam ajang kontes Miss Deaf di Praha, Republik Cheska saat melakukan kampanye penggalangan dana di Omah Sinten, Solo, Kamis (10/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

GALANG DANA -- Ovik (tengah) memamerkan gaun Red Batik yang akan dikenakannya dalam ajang kontes Miss Deaf di Praha, Republik Cheska saat melakukan kampanye penggalangan dana di Omah Sinten, Solo, Kamis (10/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Perjalanan Oktaviani Wulansari menuju ajang Miss Deaf di Praha, Eropa, semakin di depan mata. Apresiasi warga pun terus mengalir untuk dara kelahiran Solo, 19 Oktober 1992 ini.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Di Omah Sinten, Kamis (10/5/2012), perempuan yang akrab disapa Ovik itu berharap dukungan lebih dari warga Solo. Diungkapkan penasihat Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Solo, Ismail, Ovik masih membutuhkan dana sekitar Rp40 juta untuk mendukung keberangkatan tim ke Praha, akhir Juni mendatang. Ismail mengatakan, dana tersebut untuk pemberangkatan tim Ovik yang terdiri dari pendamping dan penerjemah.

“Untuk pemberangkatan Ovik sudah ditanggung Asosiasi Duta Indonesia. Tahun lalu, pemberangkatan tim juga dibiayai, tapi sekarang harus cari sendiri,” tuturnya. Pihaknya mengaku sudah coba menggalang dana ke sejumlah sumber. Meski demikian, dana yang terkumpul belum cukup untuk menyokong tim Ovik. Menurut relawan Gerkatin Solo, Diah Ayu, pihaknya sudah coba melobi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Namun ia harus pulang dengan tangan hampa karena ketiadaan alokasi dana.

“Agak kecewa sih. Seharusnya Pemkot bisa mengusahakannya. Ini kan untuk kemajuan Solo juga. Hingga sekarang, Pemkot baru memfasilitasi kostum wayang orang yang akan dipakai Ovik di Praha,” katanya.

Belajar TariTerlepas dari masalah dana, Ovik tetap fokus mempersiapkan diri di ajang Miss Deaf World dan Europe. Beberapa waktu terakhir, siswi SLBN Solo ini intensif berlatih tari. “Aku udah tiga minggu latihan tari sama pelatih di ISI Solo dan teman-teman UNS,” ujarnya dengan bahasa isyarat.

Mengenakan kostum Red Batik, Ovik pun mempertunjukkan salah satu tarian yang dipelajarinya. Tari Jawa Bendo pun mengalir luwes dari tubuhnya. Ovik mengaku tak kesulitan mempelajari tarian itu. “Tak sulit karena durasinya cuma semenit,” ujarnya sambil tersenyum. Selain Jawa Bendo, Ovik juga mempelajari tarian Ramayana bersama guru tari ISI Solo, Endo.

“Sejauh ini yang dipelajari dua tarian. Nanti saat karantina di Jakarta baru diputuskan tarian mana yang dipilih,” terang ibunda Ovik, Heny Widianti. Ovik berencana bertolak ke Jakarta pertengahan Mei seusai penggalangan dana. Akhir Juni, gadis tinggi semampai ini akan terbang ke Praha untuk mengikuti Miss Deaf, 1-10 Juli mendatang. “Saya minta dukungan dan doa dari semuanya,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya