SOLOPOS.COM - Penampilan sejumlah peserta kontes kecantikan Miss World 2013 saat upacara prembukaan di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (8/9/20213) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)

Solopos.com, BADUNG — Pemerintah merevisi izin keramaian final kontes kecantikan sedunia Miss World 2013 di Jakarta dan Bogor di pengujung September 2013 ini. Panitia kini kebingungan mencari tempat pengganti karena Bali yang menjadi lokasi awal acara, pada waktu bersamaan, dipersiapkan untuk ajang KTT APEC.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dalam jumpa pers di rumah dinas Wakil Presiden, Menteng, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), menyatakan kontes wanita cantik itu hanya bisa digelar di Bali. Keputusan pemerintah itu diambil setelah para petinggi negara itu menggelar rapat koordinasi dengan Wakil Presiden Boediono.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Dalam rapat tersebut, pemerintah mengungkapkan dukungan penuh terhadap gelaran itu. Namun rencana untuk menggelar penutupan di Bogor dianggap tidak memungkinkan. Meski Bogor dan daerah lain di Pulau Jawa dipastikan tak bisa dimanfaatkan sebagai bagian event internasional itu, Agung mempersilahkan para kontestan berkunjung ke luar Bali, tak terkecuali Pulau Jawa.

“Kalau mereka mau berkunjung ke objek wisata seperti Candi Borobudur, tidak masalah. Mereka akan dianggap sebagai turis,” lanjut Agung. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo pun menyanggupi pengamanan rangkaian Miss World 2013 tersebut.

Menanggapi perubahan sikap pemerintah itu, panitia penyelenggara kontes kecantikan dunia itu sempat mengungkapkan kecemasan mereka tak akan mendapatkan lokasi final Miss World di Pulau Bali mengingat 28 September 2013 yang dijadwalkan sebagai malam final berdekatan dengan waktu penyelenggaraaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

“Untuk tempat di Bali, apakah ada? Karena berdekatan dengan pelaksanaan KTT APEC,” kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan keterangan pers menjelang malam pembukaan Miss World 2013 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (8/9/2013). Atas kenyataan itu, panitia menurut dia, akan melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait dengan direvisinya izin keramaian untuk final kontes kecantikan sedunia itu di Jakarta dan Bogor tersebut.

Senada dengan Hary, Managing Director MNC Nana Putra menjelaskan bahwa dengan dibatalkannya pelaksanaan sebagian masa karantina dan final di luar Pulau Dewata itu memberikan dampak yang signifikan bagi penyelenggaraan ajang kontes kecantikan yang telah berusia 63 tahun tersebut. “Ini memberikan tantangan terbesar karena semua sudah direncanakan jauh-jauh hari dengan melibatkan banyak kontestan. Para kontestan juga kami rencanakan pulang ke negaranya melalui Jakarta. Perubahan ini sangat menyulitkan,” ujarnya.

Ia mengaku bahwa pihaknya hingga kini masih belum paham dengan pembatalan penyelenggaraan final di Sentul, Bogor, Jawa Barat. “Kalau permasalahan budaya, kami menjaga sesuai norma dan budaya. Ini bukan komersial tetapi lebih idealisme mengangkat nama Indonesia,” katanya.

Rencana penyelenggaraan malam final Pemilihan Miss World 2013 di Bogor dijadwalkan tayang secara serentak di 160 negara. “Acara itu akan ditayangkan serentak di lebih dari 160 negara. Ini rekor. Sebab, dulu hanya 120 negara,” tegas Nana Putra terkait dampak besar penyelenggaraan Miss World 2013 dalam mengangkat nama baik Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya