SOLOPOS.COM - Ishita dan Raman dalam serial Mohabbatein (Ibtimes.com)

Mohabbatein episode 166 berkisah tentang permintaan Ashok kepada Ishita untuk membunuh Raman.

Solopos.com, SOLO – Serial Bollywood bertajuk Mohabbatein yang ditayangkan Antv, Kamis (12/1/2017), semakin seru. Pada episode 166 hari ini, Ishita menghubungi Simmi untuk menelepon Raman. Setelah ia menutup teleponnya, tiba-tiba Raman datang menghampirinya.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Tak lama kemudian, Raman mendapat telepon dari Mukhrejee guna membicarakan perihal pekerjaaan mereka. Ia mengatakan kepada Ishita jika dirinya harus segera pergi ke Kolkata untuk mengurus pekerjaannya. Setelah itu, ia pergi ke kamar untuk mengemasi barangnya.

Rencana Raman untuk pergi membuat Ishita merasa khawatir lantaran teringat akan ancaman Ashok. Ia menghampiri Raman dan mengatakan akan memberi kejutan setelah suaminya itu kembali dari perjalanannya. Namun, saat itu ia melihat ada seseorang menguping pembicaraan mereka.

Setelah Raman pergi, Ishita menerima pesan singkat yang membuatnya semakin cemas. Ia lalu menghubungi Shagun, Abishek, dan Prakteek tentang ancaman Ashok yang akan melenyapkan Raman. Ia kemudian mendapat ide jika ketiga temannya itu harus berpura-pura melenyapkan Raman supaya orang yang menerornya itu muncul.

Setelah mereka bersepakat, Ishita pun pergi menemui Ashok. Ia mengatakan dirinya siap melenyapkan Raman demi keselamatan anak-anaknya. Ia juga mengatakan jika dirinya akan ikut lenyap bersama sang suami tercintanya itu. Ia berencana membawa Raman ke tebing dan mendorongnya ke jurang. Setelah itu, ia juga akan meloncat ke jurang. Ishita juga meminta Ashok berjanji tidak mengganggu anak-anaknya setelah kematiannya.

Lebih lanjut, Ishita mengatakan ia telah memesan kamar hotel yang akan dipakainya menginap bersama Raman. Ashok meminta nomor telepon tersebut untuk membuktikan kebenaran ucapan Ishita. Ashok yang belum sepenuhnya percaya mengatakan dirinya akan membuat rencana palsu Ishita jadi kenyataan. Ia akan membuat Ishita disalahkan atas kematian Raman.

Setelah menyelesaikan pembicaraannya dengan Ashok, Ishita menelepon Toshi. Ia mengatakan rencana kepergiannya bersama Raman. Sementara itu, Ashok menelepon ke salah seorang anggota keluarga Bhalla untuk mencari informasi. Ia lalu mengetahui jika Raman akan melakukan perjalanan ke Kolkata. Ia pun bertekad tidak akan membiarkan Raman melekukan perjalanan itu.

Ashok lalu mengganti nomor ponselnya dan menelepon ke pihak maskapai penerbangan untuk menginformasikan jika ada bom di pesawat yang akan ditumpangi Raman. Informasi tersebut membuat penerbangan menuju ke Kolkata dibatalkan. Raman dan para penumpang lain merasa kecewa atas kejadian tersebut.

Ashok menelepon pihak maskapai penerbangan untuk mencari tahu informasi penerbangan ke Kolkata. Pihak maskapai penerbangan mengatakan jika penerbangan tersebut dibatalkan karena ada kesalahan teknis. Kabar tersebut membuatnya sangat senang.

Sementara itu, Raman menelepon Mukherjee untuk mengabarkan pembatalan keberangkatannya ke Kolkata. Ia juga meminta Mukherjee untuk mengurus semua pekerjaan di sana. Setelah itu, ia berniat menelepon Ishita. Tapi, ada sebuah panggilan masuk ke ponselnya dari seorang wanita yang menanyakan apakah ia dan Ishita memesan sebuah kamar hotel. Ia tersenyum dan berpikir jika itulah kejutan yang disiapkan oleh istrinya. Ia kemudian mengatakan akan datang esok hari.

Ashok kemudian menghubungi wanita yang menelepon Raman untuk mengucapkan terima kasih dan memintanya memblokir nomor telepon tersebut. Ia pun tersenyum bahagia karena membayangkan rencana cerdiknya akan berhasil. Ishita akan membawa suaminya ke tebing, tapi orang suruhannya yang akan melenyapkan Raman. Ia berniat memberikan kejutan bagi Ishita dengan kematian Raman.

Ternyata, bukan hanya Ashok yang mempersiapkan kejutan, Ishita berniat mengelabui Ashok. Ia melakukan perjalanan dengan Abishek. Di tengah perjalanan, Ashok meneleponnya. Ia kemudian meminta Abishek berpura-pura menjadi Raman. Sayangnya, Ashok telah mengetahui kebohongan yang dilakukan keduanya. Ashok bertanya kepadanya tentang niatnya melenyapkan Raman. Ia mengatakan jika dirinya sudah sangat siap.

Keesokan harinya, Ishita telah berada di tebing sementara Abishek memantaunya dari jauh. Sementara itu, Raman menyusul istrinya ke hotel tersebut. Ia bertanya kepada pegawai hotel di mana keberadaan istrinya. Sang pegawai hotel menjawab jika Ishita berada di sebuah bukit. Ia memutuskan menyusul istrinya itu. Ashok yang telah mengawasi Raman bergerak mengikutinya.

Sementara itu, Ishita menunggu kedatangan Ashok dengan perasaan cemas. Ia dan Raman palsu itu berbicara dengan Abishek. Ia meminta Abishek bersikap wajar karena mungkin Ashok menyewa mata-mata untuk mengintai mereka. Tapi, tiba-tiba mereka semua dikejutkan dengan teriakan Raman. Teriakan itu membuat Raman palsu, Abishek, dan Ashok bersembunyi.

Ashok kemudian memerintahkan orang suruhannya untuk melaksanakan rencananya. Ishita terkejut melihat Raman yang berlari dikejar truk besar. Ishita meneriakai Raman untuk menepi karena truk tersebut semakin dekat. Ia berusaha menyelamatkan Raman. Usahanya berhasil, truk tersebut tergelincir. Tapi, ia dan Raman terguling masuk ke jurang. Untungnya, mereka masih selamat karena berpegangan pada sebuah batang kayu.

Hal itu membuat Ashok kesal. Ia lalu berusaha melemparkan batu besar ke arah Raman. Tapi, usahanya itu digagalkan oleh Abishek, lalu keduanya berkelahi. Ashok yang kalah dalam perkelahian itu memilih pergi. Sementara Abishek dan beberapa orang yang berada di sana berusaha menyelamatkan Ishita dan Raman. (Chelin Indra Sushmita/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya