SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto MONKEY TO MILLIONARE-Band alternatif rock asal Jakarta, Monkey to Millionaire menghibur penonton di Kampus UNS, Solo, Minggu (27/5/2012).

 JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto  MONKEY TO MILLIONARE-Band alternatif rock asal Jakarta, Monkey to Millionaire menghibur penonton di Kampus UNS, Solo, Minggu (27/5/2012).


JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto
MONKEY TO MILLIONARE-Band alternatif rock asal Jakarta, Monkey to Millionaire menghibur penonton di Kampus UNS, Solo, Minggu (27/5/2012).

Alternative Rock rule! Berbekal riff-riff gitar yang kotor, Monkey to Millionaire menggebrak panggung Inspirational Green Action (IGA), Minggu (27/5/2012) siang, di Lembah Teknik Universitas Sebelas Maret. Wisnu dkk sukses melepas kangen Million Street Monkey (sebutan penggemar Monkey to Millionaire) lewat sepuluh lagu andalannya.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

“Apa kabar Solo? Bahasa Jawanya apa, piye kabare Solo?” sapa Wisnu yang waktu itu memakai kemeja hitam dan skinny jins.

Penampilan band yang mencuat lewat LA Lights Indiefest itu dibuka lewat Memaksa Usia. Aksen grunge yang ada dalam lagu sanggup memaksa penonton merapat ke panggung. Mengabaikan terik matahari yang terasa menusuk kulit. Penonton mulai ber-koor saat band asal Jakarta ini menggeber lagu ketiga, Fakta dan Citra.

“Makasih ya udah dateng. Udah lama ga main di sini. Terakhir kami manggung di sebelah (TBS-red),” ucap sang bassis, Agan.

Monkey to Millionaire menurunkan tensi konsernya saat menyuguhkan Merah dan Strange. Strange bahkan dibawakan dengan tempo lebih lambat dari biasa. Penonton sontak melambaikan tangan mengiringi suara Wisnu.

Penampilan ketiga Monkey to Millionaire di Solo ini semakin spesial berkat geberan satu lagu baru. Menurut Wisnu, lagu berjudul Man itu kali pertama dibawakannya di Solo. Menuju akhir pentas, Wisnu memuji penonton Kota Bengawan yang menurutnya hebat.

“Kata siapa Solo sepi. Walau panas banget, kalian tetep di sini. Canggih,” ujar Wisnu sebelum menyanyikan Replika. Konser mencapai klimaks-nya saat Agan cs membesut Rules and Policy. Lagu pamungkas tersebut disambut koor dan jingkrakan para Million Street Monkey.

“Keren lah pokoknya Monkey to Millionaire. Musiknya pas buat aku,” ucap Devi, 21, mahasiswi FISIP UNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya