Entertainment
Selasa, 26 September 2017 - 13:10 WIB

Mouly Surya hingga Christine Hakim Komentari Wacana Film G30S/PKI Versi Kekinian

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Christine Hakim (JIBI/Solopos/Antara)

Sutradara Mouly Surya mengaku tak keberatan jika diminta membuat film G30S/PKI versi baru.

Solopos.com, JAKARTA – Menjelang 30 September perbincangan soal film sejarah penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) semakin ramai. Apalagi, Presiden Joko Widodo turut berkomentar dengan mengutarakan niatnya untuk membuat versi kekinian dari film G30S/PKI itu.

Advertisement

Sutradara kenamaan Mouly Surya menjadi salah satu yang ditanya soal rencana ini. Dilansir Kantor Berita Antara, Senin (25/9/2017), sutradara Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak itu tidak menutup rapat kemungkinan itu bila memang diberi kesempatan.

“Saya tuh kalau diajakin meeting selalu positif ya. “Oh iya, ayo ketemu, ngobrol dulu,” begitu istilahnya,” kata Mouly. “Jadi menurut saya semua cerita bisa jadi film yang bagus. Tergantung visi dan misi proyek itu sendiri, bisa sesuai sama visi dan misi saya sebagai pembuat film atau tidak,” tutup dia.

Wacana pembaruan film kontroversial itu menuai berbagai pendapat. Aktris senior Christine Hakim mendukung adanya versi baru, selama itu didasari data sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan.

Advertisement

Dia berharap pengetahuan masyarakat tentang sejarah bisa bertambah bila ada film remake G30SPKI yang menguak fakta yang belum terungkap.

Sedangkan Rektor Institut Kesenian Jakarta Seno Gumira Ajidarma menilai pembuatan ulang film itu bisa dilakukan demi membuat versi baru dengan sudut pandang berbeda.

“Boleh, bisa, artinya pendapat orang sekarang bagaimana, dalam ngomongin peristiwa 1965. Setiap orang boleh bikin versinya, pengkhianatan boleh, lainnya juga boleh,” kata Seno.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif