SOLOPOS.COM - Mudji Sutrisno (Mahardini NA/JIBI/Solopos)

Mudji Sutrisno (Mahardini NA/JIBI/Solopos)

Mudji Sutrisno (Mahardini NA/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Budayawan kelahiran Kota Bengawan, Mudji Sutrisno, menilai pelestarian kebudayaan di Indonesia sering dimanfaatkan sejumlah kalangan sebagai proyek untuk mengeruk keuntungan semata. Motif politik dan ekonomi yang melatarbelakangi upaya pelestarian budaya menjadi penghambat kelangsungan seni tradisional di Indonesia.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Banyak sekali yang main proyek dalam pelestarian kebudayaan ini. Semestinya kita buat lebih banyak lagi ranah pendidikan kebudayaan. Urusan seperti ini jangan terlalu banyak disedot ke ranah politik yang saling menghantam atau ke ranah ekonomi yang menghitung untung rugi terus,” tandas Mudji Sutrisno, kepada Solopos.com, selepas menggelar sarasehan budaya di Balai Kota Solo, Minggu (14/7/2013).

Menurut Mudji, untuk melestarikan kebudayaan tanpa intervensi motif politik dan ekonomi, dibutuhkan langkah berupa jalan kebudayaan. “Tantangan kita ini [motif politik dan ekonomi] membuat kita terpecah-pecah dan selalu direduksi oleh uang. Kita harus kembali ke jalan kebudayaan. Kita kembalikan kesadaran bagaimana kita dengan senang dan gembira menapaki kebudayaan tradisional yang mulai tergerus perkembangan zaman ini,” katanya.

Penyadaran melalui jalan kebudayaan ini, lanjutnya, berakar dari filosofi kebudayaan Jawa. “Hakikat kebudayaan Jawa ini menghormati, merayakan dan memuliakan hidup. Itulah moto kehidupan. Kita harus menekuni pelestarian ini dengan rasa. Salah satunya lewat kesenian gamelan. Rasa itu yang harus kita bangun,” terangnya.

Upaya pelestarian segala bentuk seni tradisional di Indonesia menjadi benang penghubung kemajemukan budaya. “Nusantara yang majemuk ini hanya bisa dirajut kembali dengan seni yang merupakan bagian dari kebudayaan. Seni yang melahirkan rasa menghormati yang indah. Oase kebudayaan ini berangkat dari keluarga. Kita harus menyadarkan semua pihak untuk kembali berpijak ke sana,”pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya