Mugiyono gandeng seniman Solo dan Thailand ke Korsel

Mugiyono Kasido (dok Solopos)

Solopos.com--Seniman-seniman handal dari Solo akan kembali menorehkan kreatifitasnya dalam dunia seni berkelas internasional.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Koreografer sekaligus penari, Mugiyono Kasido; komposer, Dedek Wahyudi; serta pesinden yang kini merambah ke musik balada, Endah Laras, disatukan dalam karya bertajuk Ejecting Human yang akan dipresentasikan di Pusat Kesenian terbesar di Asia, di Gwangju, Korea Selatan, Sabtu (3/9/2011).

Selain mereka, dua seniman dari Thailand, Thitipol Kanteewong dan Ronnarong Khampa juga ikut bergabung dalam karya tersebut. Ejecting Human merupakan karya kolaborasi yang berkisah tentang proses kelahiran. Berasal dari dua negara berbeda, Mugiyono dan Ronnarong akan menyuguhkan kombinasi tari antara gerak improvisasi tradisi-kontemporer yang terpengaruh budaya Jawa dan budaya Lanna dari Thailand Utara.

Sedangkan sang pengiring pertunjukan, Dedek Wahyudi, yang ditemui Espos beberapa waktu lalu mengungkapkan telah menyiapkan konsep musikal yang terinspirasi dari budaya ritual kelahiran di Jawa. “Dalam ritual mitoni atau tedak siti itu kan ada doa-doa atau puji-pujian, hal semacam itu akan menjadi ide penggarapan musik. Nantinya juga tetap dikolaborasikan dengan karya musik dari komposer Thailand,” ungkap Dedek.

Menjelang keberangkatan mereka ke Gwangju yang dijadwalkan akan bertolak Minggu (28/8/2011),  Mugi dan rombongan pun kian disibukkan dengan latihan-latihan. “Ya, saat ini persiapannya sedang sibuk latihan yang membutuhkan konsentrasi penuh,” tutur Direktur Program Mugidance, Nuri Aryati, saat dihubungi Espos, Rabu (24/8/2011).

Sementara itu, tentang karya kolaborasi tersebut, kata Nuri, Ejecting Human merupakan karya yang telah lolos seleksi dari 77 proposal dari 21 negara yang masuk. Proposal itu diseleksi oleh 12 panelis profesional di Korea.

(m97)