SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menyatakan keberatan atas rencana dirilisnya film “Hantu Puncak Datang Bulan” di bioskop Indonesia pada 4 Februari mendatang.

“Film ini mengandung pornografi yang dapat mengumbar syahwat dan kami sudah melakukan penelitian. Di dalamnya juga memperlihatkan kekerasan,” ucap Amirsyah Tambunan Sekretaris Jendral Pengkajian dan Pengembangan MUI Pusat, di Jakarta, Selasa (2/2).

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Menurutnya, pihak MUI telah memperingati Lembaga Sensor Film (LSF) untuk tidak meluluskan film yang dibintangi Andi Soraya itu, untuk diputar di bioskop.

“Kami mendesak ketegasan kepada LSF agar film ini dihentikan karena dapat merusak moral bangsa. Sejauh ini, kita belum tahu apa film itu lolos (sensor) atau tidak, tapi yang jelas itu melanggar norma-norma pornografi . Boleh saja bebas berekspresi tapi tidak melanggar norma,” paparnya.

Sebagai lembaga yang ada di masyarakat, pihak MUI hanya butuh dukungan untuk melakukan kontrol mengatur film yang akan tayang.

“Kita sudah sering berdialog dengan LSF mereka sudah bekerja sesuai dengan kinerjanya kita hanya berikan dukungan moral,” tandasnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, pihak rumah produksi K2K, yang memproduksi film tersebut, menanggapi adanya keberatan dan larangan tersebut.

kompas/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya