SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

Solopos.com, SOLO--Ajang silaturahmi penggemar dan musisi jazz di Kota Bengawan yang dikemas dalam Jazzin Lebaran #5, Kamis (15/8/2013) mendatang, dipastikan lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Gelaran yang dimulai pukul 15.00 WIB ini akan diikuti pegiat jaz asal beberapa daerah, antara lain Solo Jazz Society (Solo), Nutrient Jazz and Ensembel (Solo), Etawa Jazz Club (Jogja), Jazz Mben Senen (Jogja), Jazz Ngisoringin (Semarang), Justlicious (Sragen), Dony Koeswinarno (Jakarta) dan Yohanes Gondo (Surabaya).

Sempat menjajal lokasi penyelenggaraan acara di luar kandang, gelaran yang telah menginjak tahun kelima ini  kembali dihelat di pelataran Balai Soedjatmoko. Masih dalam suasana libur Lebaran, ajang tahunan ini diharapkan menjaring lebih banyak penonton dibandingkan tahun sebelumnya.

“Penyelenggaraan acara tahun ini lebih awal di banding tahun sebelumnya. Biasanya kami awali malam hari. Kali ini dimulai sore hari dengan lebih banyak penampil. Diharapkan Jazzin Lebaran #5 lebih ramai dibandingkan sebelumnya,” kata penyelenggara dari Balai Soedjatmoko Bentara Budaya Solo, Yunanto Sutyastomo, kepada solopos.com, Kamis (26/7/2013) lalu.

Menginjak tahun kelima, Yunanto mengutarakan ajang bertemunya penggemar dan pegiat musisi jazz ini makin ramai setiap tahunnya. “Awal penyelenggaraan acara ini kami sempat ragu. Karena seperti blues, jazz di Solo bukan musik arus utama. Tapi kami tetap memberikan fasilitas kepada teman-teman untuk main di sini. Ternyata jazz di Solo laku,” ungkapnya.

Konsep yang ditawarkan panitia dalam gelaran ini nantinya bakal dikemas lebih santai. “Konsepnya silaturahmi. Nantinya banyak musisi jazz senior yang juga pulang kampong dan bakal hadir dalam gelaran ini. Tapi belum tahu siapa saja yang nantinya ikut tampil. Spontan saja nanti kalau mereka ingin main bareng,” bebernya.

Ditemui secara terpisah, penyelenggara dari Solo Jazz Society, Aditya Ong, mengatakan skema musik jazz yang masuk ke gelaran ini makin tahun juga makin beragam.

“Dulu awalnya banyak yang main jazz tradisional. Namun sekarang jazz di sini lebih banyak warna. Banyak yang mulai main modern, fushion hingga warna R ‘n B,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya