JOGJA–Masuknya budaya musik dari negara lain dinilai semakin menggerus kesenian musik tradisional Indonesia.
Staf Pengajar Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Jogja, Sumaryono mengatakan, seni tradisional merupakan representasi sosio-budaya dari kelompok masyarakat. Musik tradisional yang tersebar di berbagai daerah memiliki ciri khas.
”Ciri khas itu menyangkut jenis instrumen, pola permainan, simbol dan makna serta peran dan fungsi dalam kehidupan sosial. Ciri khas itu mewakili dan mengekspersikan nilai budaya sehingga dapat menjadi identitas diri,” jelasnya dalam Workshop dan Festival Kesenian Derah, Musik dan Nyanyian Daerah di Hotel Satya Graha, Umbulharjo, Jogja, Selasa (17/7).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBPH Yudaningrat mengatakan, keterpinggiran kesenian musik tradisional tidak seluruhnya disebabkan budaya asing. Sebaliknya setiap pihak harus melakukan koreksi diri sehingga masing-masing pihak dapat menyelaraskan hubungan.
”Apresiasi seni musik, nyanyian tradisional, infrastruktur untuk berekspresi sampai menyelamatkan karya seni musik dan nyanyian tradisional dari upaya akuisisi pihak lain perlu dilakukan,” jelasnya.(ali)