SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Nuansa klasik sengaja ditorehkan dalam pameran tugas akhir semester angkatan dua ribu delapan (Pagardipan) yang digelar di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Rabu-Jumat (20-22/10).  Kesan klasik ditonjolkan pada gapura depan sebagai pintu masuk menuju ruang pameran dengan diapit dua obor.

Sebanyak puluhan karya seni rupa dipajang dalam pameran ini. Karya-karya tersebut didominasi oleh seni lukis. Media yang dipakai untuk melukis juga banyak menggunakan <I>acrylic on canvas<I> dan oil on canvas. Sebuah lukisan bergambar sang bintang musik Reggae, Bob Marley dengan ukuran jumbo mengisi salah satu sudut di galeri. Bob Marley terlihat khas dengan rambut gimbalnya. Dalam lukisan berjudul World Peace Inspiration ia tersenyum lebar.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Gambarnya berlatar bendera Negara Jamaika, Negara asal sang bintang yang berwarna hijau kuning dan merah berpadu dengan peta Indonesia.
Lukisan-lukisan lain banyak menggambarkan keseharian. Beberapa di antarnya menghadirkan buah-buahan yang diwakili seperti lukisan dengan judul Tomato’s dan Blimbing. Atau sekadar pepohonan seperti Impossible, Kecantikan Malam dan Yin dan Yang #2.

Namun, mereka juga senang menangkap manusia sebagai objek lukisan. Lukisan berjudul 46 Tersenyum misalnya, karya ini menangkap senyum sang juara racing, Valentino Rossi yang memang memiliki nomor khas 46. Sementara gadis kecil tengah jongkok sambil terlihat mendekati seekor kucing dalam karya Friend.

Selain puluhan lukisan, pameran milik mahasiswa angkatan 2008 jurusan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS ini juga menampilkan beberapa karya instalasi dan fotografi. Karya instalasi yang dipamerkan berupa ranting pohon, boneka yang digantung dan roda keberuntungan.

Pada pembukaan pameran ini, tampil beberapa performing art yang disuguhkan oleh para mahasiswa jurusan Seni Rupa. Tontotan yang disajikan berupa musik dan aksi teatrikal. “Ini merupakan agenda tahunan. Kami mencoba mengangkat konsep klasik pada pameran kali ini,” ujar Ketua Pameran, Yohanes Don Bosco kepada Espos seuasai pembukaan pameran, Rabu (20/10) malam.

Menurutnya dia dan teman-temannya ingin menyajikan etnik dalam pameran. Selama ini mereka merasa jenuh hanya bisa memamerkan karya-karyanya di lingkup kampus saja. Pameran yang mereka gelar ini juga sebagai pembuktian kiprah mereka dalam menciptakan dan menampilkan sebuah karya.

m90

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya