Omongan Hannah Al Rashid Soal Pelecehan Seksual Tuai Kontroversi

Omongan Hannah Al Rashid soal kasus pelecehan seksual yang kerap terjadi menuai kontroversi.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah pesohor Tanah Air menyemarakkn aksi Women’s March di Jakarta, Sabtu (3/3/2018). Acara itu digelar untuk menyambut Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Salah satu artis yang mengikuti acara tersebut adalah Hannah Al Rashid.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Bintang film Warkop DKI Reborn itu membawa papan berisi aspirasinya untuk mengimbau masyarakat berhenti melakukan pelecehan seksual terhadap wanita. Acara Women’s March 2018 ini diikuti ribuan wanita yang berjalan dari kawasan Sarinah hingga Taman Aspirasi Monas, Jakarta. Mereka membawa poster berisi aspirasi seputar isu kesetaraan gender.

“Aurat gue bukan urusan lo! Stop victim blaming. Stop pelecehan seksual,” demikian tulisan pada papan yang dibawa Hannah Al Rashid.

Hannah Al Rashid merasa prihatin dengan banyaknya wanita Indonesia yang mengalami pelecehan. Ironisnya, mayoritas yang menjadi korban adalah mereka yang berpakaian sopan, bahkan lengkap dengan hijab. Keresahan ini disampaikan melalui akun Instagram-nya, @hannahalrashid.

“Mayoritas perempuan Indonesia berpakaian sopan dan tertutup saat mereka mengalami pelecehan. Itu fakta. Kasus pelecehan terhadap perempuan berbikini di pantai jarang terdengar kan? Justu perempuan Indonesia yang berpakaian sopan dan tidak terbua sering mengalami pelecehan,” tulisnya dalam screen capture yang diunggah akun gosip @lamiscorner, Minggu (4/3/2018).

Fakta tersebut membuat Hannah Al Rashid geram ketika banyak orang menyalahkan pakaian yang dikenakan wanita. Sebab, dia pernah menjadi korban pelecehan saat mengenakan busana tertutup. “Jadi, kenapa kalau kita omongin soal pelecehan selalu dijawab dengan makanya tutup aurat biar enggak diganggu. Setiap kali saya mengalami pelecehan, baju saya tertutup, baju saya longgar, pakai kaus biasa sama jin. Aurat saya tertutup kok (bahkan pernah diganggu saat pakai mukena pulang dari salat tarawih),” sambung dia.

Menurut Hannah Al Rashid, menyuruh wanita menutup aurat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pelecehan seksual. Yang harus diperbaiki adalah cara pandang seseorang terhadap wanita.

“Seharusnya teman-teman sadar menyuruh perempuan untuk menutup aurat bukan solusi. Semestinya kita tidak fokus pada baju yang dipakai korban. Tapi, fokus kita seharusnya tertuju pada pelaku. Tolong berhenti memberi tahu wanita untuk menutup aurat. Mulailah untuk meminta pria untuk tidak menjadi predator seksual,” tegasnya.

Sayang, sikap Hannah Al Rashid ini menuai kontroversi. Ada beberapa netizen setuju, namun tak sedikit pula warganet yang menilai jika Hannah Al Rashid salah karena menyuruh orang mengabaikan perintah agama.

“Gila ya ini artis mau menyalahi hukum agama gitu? Sama aja nyuruh ga usah pakai pakaian tertutup. Toh yang tertutup malah digoda laki-laki. Paling fatal kalimatnya, waktu pakai mukena. Benar-benar dunia sudah mau hancur,” komentar @karina.dhdy.

“Mbah Hannah, coba dong pakai bikininya di jalan gitu malam-malam. Jangan di pantai,” sambung @ayuzian_widiarto.

“Sepertinya banyak orang yang salah kaprah sama Mbak Hannah. Dia enggak bilang pecuma pakai jilbab kalau tetap dilecehkan. Tapi, maksud dia setop salahkan korban pelecehan karena auratnya. Itu seperti pembelaan terhadap tersangka dan menganggap tindakan tersangka terhadap korban adalah hal yang wajar karena aurat korban. Padahal, tindakan pelecehan bisa juga terjadi bahkan terhadap wanita yang menutup auratnya. Coba berpikir cerdas,” bela @silvi7941.

“Hannah enggak bilang enggak perlu pakai jilbab atau jangan pakai jilbab. Ini tuh dia ngomong soal fakta pelecehan dan kekerasan perempuan enggak bisa dihentikan cuma dengan menyuruh perempuan buat tutup aurat. Tapi, kalau ada laki-laki menggoda perempuan berhijab yang di jalan aja masih jadi hal yang lumrah. Tapi, gimana perasaannya jadi perempuan?” lanjut @lemari_amk.adel menanggapi.