SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pertunjukan Opera Jawa besutan Garin Nugroho yang melibatkan seniman-seniman Solo akan ditampilkan di tiga negara. Selain menjadi pentas pembuka International Gamelan Festival di Tropen Museum, Opera Jawa juga bakal digelar di South Bank Theatre London, Inggris dan Museum Bradley Paris, Prancis.

“Opera Jawa akan membuka International Gamelan Festival yang digelar untuk memperingati 100 tahun Tropen Museum di Belanda pada September mendatang. Kemudian dilanjutkan di London dan Paris,” beber Pimpinan Produksi Opera Jawa, Fafa Utami saat dijumpai Espos, Kamis (21/1), di Solo Square.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Pendukung Opera Jawa yang melibatkan 11 pemusik dan 12 penari sekaligus penembang telah berlatih sejak November tahun lalu. Secara intens, mereka bisa berlatih lima hingga enam jam dalam sehari di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Akhir Februari nanti, produser seni dari ketiga negara yang bakal mereka singgahi akan menyaksikan karya mentah mereka yang sudah mencapai kurang lebih 40%-nya.

“Produser dari pihak Tropen Museum telah beberapa kali datang ke Jakarta untuk membicarakan pertunjukan Opera Jawa di Belanda nanti. Ini merupakan karya yang luar biasa, dikerjakan serius, dan bukan karya main-main,” lanjut Fafa.

Agaknya pernyataan Fafa memang tak berlebihan. Mengingat, orang-orang yang dilibatkan dalam penggarapan Opera Jawa berjudul Rahim ini memiliki kualitas dan jam terbang yang sangat tinggi di bidangnya masing-masing. Garin Nugroho menunjuk komposer Rahayu Supanggah, koreografer Eko Supriyanto untuk menggawangi pementasan ini. Artis-artis lain yang juga terlibat di antaranya, Peni Candra Rini, Endah Laras, Ida Lala, Cahwati, Muslimin Bagus Pranowo, Wirastuti Tutut, Waluyo Sastro Sukarno, T Slamet Suparno, Darsono, I Ketut Saba, dan Ina Vivana.

Bahkan demi menfokuskan diri pada karya ini, Garin Nugroho sampai harus cuti menggarap film di 2010.

Menurutnya, Opera Jawa merupakan upaya untuk mereaktualisasikan, menemukan, dan merawat kebudayaan Jawa itu sendiri. Pertunjukan Garin Nusgroho bersama seniman-seniman Solo tersebut mencoba mengulang kesuksesan  Opera Jawa berjudul Iron Bed yang meraup sukses kala ditampilkan di Zurich, Swiss pada 2008 silam.

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya