SOLOPOS.COM - Gisella Anastasia alias Gisel. (Instagram/@gisel_la)
Solopos.com, JAKARTA – Video syur mirip Gisel yang beredar di media sosial tengah ramai diperbincangkan. Hal ini pun menuai beragam komentar, termasuk pakar telematika Roy Suryo.
Dia mengaku sudah mengikuti perbincangan tersebut sejak Jumat (6/11/2020) malam.
"Semenjak semalam saya sudah ikuti Trending topik di SocMed (#Gisel, #Winjin, #Gading, #Pemersatu, #Videonya, #Linknya, ... dsb) & sudah juga mengamati apa-apa yang diperbincangkan tersebut melalui YouTube (https://youtu.be/FKNs ... dst)," kata Roy Suryo dalam pesan WhatsApp yang diterima Detik.com, Sabtu (7/11/2020).
Awan Topi Muncul di Puncak Lawu, BMKG: Awas Turbulensi!
Awan Topi Muncul di Puncak Lawu, BMKG: Awas Turbulensi!
Roy Suryo meminta netizen melihat video syur mirip Gisel itu dari berbagai aspek. Hal itu sangat penting untuk mengetahui kebenaran, apakah wanita dalam video itu adalah Gisell atau bukan.
"Untuk dapat memastikan dua sosok yang berada dalam Video berdurasi 19 detik tersebut. Sebenarnya netizen bisa melihat selain kepada Wanita-nya juga kepada lelakinya," kata Roy Suryo.
"Selain itu juga bisa melihat kepada Interior Kamar, misalnya Gordyn & Tayangan TV (tampak orang berjenggot dgn Background biru & Teks / Caption yg ada) selain beberapa barang lain yg berada di sekitarnya bisa jadi petunjuk," bebernya.
7 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Sidoharjo Wonogiri Ditutup 4 Hari Mulai Senin
Sementara itu Kementerian Komunikasi dan Informatika bakal menelusuri video syur di media sosial yang disebut-sebut menampilkan seorang wanita mirip artis Gisel.
Kominfo bakal berkoordinasi dengan platform media sosial tersebut untuk menghapus video itu.
"Kominfo sedang melakukan penelusuran dan pendalaman terkait video tersebut," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, saat dihubungi, Detik.com, Sabtu (7/11/2020).
Merapi Siaga, Warga Tegalmulyo Klaten Lihat Kidang Turun Gunung
Pihak Kominfo meminta video syur mirip Gisel itu dihapus dari platform media sosial.
"Paralel kami berkoordinasi dengan platform digital terkait untuk dapat men-take down konten-konten yang dimaksud," ucap Dedy.