Entertainment
Senin, 25 Juni 2012 - 15:12 WIB

PAMERAN LUKISAN: Tiga Segi, Ekspresi Jati Diri

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PAMERAN SENI RUPA- Pengunjung melihat-lihat karya yang dipamerkan pada pameran seni rupa Tiga Segi di Galeri Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, Senin (25/6/2012). Pameran tersebut menampilkan 44 karya seni mahasiswa Fakultas Desain Grafis dan Seni Rupa Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Solo sampai dengan Rabu (27/6). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

PAMERAN SENI RUPA- Pengunjung melihat-lihat karya yang dipamerkan pada pameran seni rupa Tiga Segi di Galeri Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, Senin (25/6/2012). Pameran tersebut menampilkan 44 karya seni mahasiswa Fakultas Desain Grafis dan Seni Rupa Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Solo sampai dengan Rabu (27/6). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Saat duduk di bangku SMP, Usman Supardi sering mandi di sungai di belakang rumahnya. Hampir setiap hari ia bergumul dengan gemericik air jernih. Namun, memori itu tinggal kenangan bagi lelaki asal Ampel, Boyolali, ini. Sungai favoritnya kini telah berubah menjadi sarang limbah industri. Kehidupan di sungai itu telah mati.

Advertisement

Kenangan kelam tersebut diekspresikan Usman dalam lukisan bertajuk Industrialis Pemusnahan. Dalam lukisan surealisnya itu, ia mengkritik pencemaran industri yang semakin mengkhawatirkan.
“Alam sudah sekarat. Masyarakat juga semakin abai dengan alam,” tuturnya kepada Solopos.com dalam pameran seni rupa, Tiga Segi, di Galeri Seni Taman Budaya Surakarta, Senin (25/6/2012).

Usman menceritakan, dulu masyarakat di lingkungannya sering memprotes pabrik yang menjadi biang keladi kerusakan. Namun dengan sejumlah imbalan, imbuhnya, warga menjadi tutup mulut. “Pohon tengkorak yang saya gambar menyimbolkan kematian alam dan nurani manusia.”

Dalam pameran yang digelar hingga Rabu (27/6) ini, empat mahasiswa Fakultas Desain dan Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo memuntahkan simpul-simpul sosial yang menjadi inspirasinya. Jika Usman menyoroti keberadaan pabrik, lain halnya Syahrip Muhmaedi. Lelaki kelahiran Karanganyar ini seolah menunjukkan penyesalannya menenggak minuman keras (miras).

Advertisement

Di lukisan bertema Ingin Bersujud Pada-Nya, ia menggambar botol miras yang bersanding dengan nama Allah. “Tiga Segi sendiri bermakna keseimbangan hubungan. Bagaimana kita mampu berhubungan baik dengan sesama manusia, dengan alam dan dengan sang pencipta,” pungkas Usman.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pameran Lukisan Tiga Segi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif