SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Selain pakai font ala underground, kaos-kaos ini sering menampilkan simbol-simbol metal. Ada yang biasa-biasa aja, tapi ada juga simbol ekstrem yang kata orang simbol aliran black metal.
“Memang kita ini punya visi metal dan rock. Di sini enggak ada musik pop, tapi juga enggak selalu metal-metal banget,” kata Stefanus Aji, pemilik Belukar saat Indie Clothing Fest, Sabtu (17/3) lalu.
Enggak heran sih, karena Aji memang pentolan Down For Life, salah satu band extreme metal yang punya banyak penggemar fanatik di berbagai kota, termasuk Solo. Namanya aja band metal, enggak mungkin banget dong bicara soal cinta-cintaan yang romantis.
Biasanya Belukar lebih banyak bicara tentang kehidupan, anti kekerasan atas nama agama dan keresahan lainnya.
“Kita juga pernah angkat tema-tema kepahlawanan, seperti Joko Tingkir dan Ki Ageng Selo biar anak muda suka sama tema heroik,” kata Aji.
Semua ini dituangkan dalam bentuk kaos yang banyak dijual di outlet mereka di Kartopuran. Begitu pula dengan Sinkink Pride. Brand clothing indie yang punya outlet di Kerten ini juga selalu mengangkat tema musik, terutama punk dan hardcore. Maklum, pemiliknya juga pentolan salah satu band punk di Solo, yaitu Nothing Solo.
“Rata-rata industri kayak gini juga berasal dari band. Biasanya kalau band lagi manggung, kita support baju sama wardrobe. Kalau promosi produk kita juga pakai band,” Daniel Kristanto, pemilik Sinkink Pride.
Bagi kamu yang suka gaya punk atau metal, enggak ada salahnya kamu lihat kaos-kaos mereka. Meskipun kamu bukan anak band, boleh dong bergaya metal kalau kamu emang metalers sejati. Apalagi mereka juga menjual merchandise band yang kerja bareng dengan mereka.
Adib Muttaqin Asfar