SOLOPOS.COM - Nelayan memasukkan ikan ke dalam wadah berpendingin di TPI Popoh, Tulungagung, (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Pemberantasan illegal fishing Indonesia membuat Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara soal produksi ikan.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengingatkan kepada seluruh jajaran karyawan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), khususnya Pejabat Eselon II yang dilantik untuk mencapai tujuan untama yaitu membangun produktivitas nelayan Indonesia menjadi pemain dunia dengan memberikan kebijakan yang benar dan mengawal anggaran yang telah diberikan pemerintah pusat.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Sekarang kita sudah menyalip secara langsung Thailand dan Filipina. Thailand sekarang produksi perikanannya sudah minus. Dengan policy (kebijakan) yang benar ternyata Indonesia ini sudah jadi poros suplai paling tidak se-Asia Tenggara, sudah menjadi nomor satu. Saya mohon bapak dan ibu jaga. Saya sebagai tamu bergabung dengan bapak-ibu untuk membawa kita pada kejayaan perikanan. Indonesia berjaya kembali. Lain dari itu tidak ada,” tegas Susi dalam acara Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama setingkat Eselon II KKP, di Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Menteri Susi juga mengingatkan bahwa dirinya saat ini hanya sebagai tamu di KKP yang keberadaannya hanya sementara dan suatu saat tidak lagi berada di sini. Untuk itu, Susi meminta kepada seluruh jajaran staf KKP yang berpartisipasi memberikan perubahan yang luar biasa menjadi pengawal perikanan sehingga pertumbuhan perikanan yang saat ini selalu di atas 8% tetap bertahan. Susi juga berharap platfoam yang telah dilakukan bersama dan berhasil untuk tidak diubah.

Menurut Susi, kebijakan atau policy moratorium dan pelarangan transshipment dalam rangka memerangi illegal fishing sudah benar dilakukan. Pemberantasan illegal fishing membuat selama ini pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan menjadi luar biasa karena ikan jadi melimpah di perairan Indonesia.

Selain itu, Susi juga meminta dilakukan pengawalan terhadap anggaran. Anggaran yang telah dibuat diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh karyawan KKP. Bahkan pola anggaran tersebut telah menjadi percontohan (role model) karena memiliki konten yang sangat baik dalam mengawali perubahan di sektor perikanan.

“Saya mencoba menerjemahkan dengan bahasa yang mudah dan langsung. Saya berharap bahasa-bahasa yang mudah ini seterusnya akan kita pakai. Kita tidak boleh lagi berbelit-belit lagi dengan kata. Kita tidak bisa lagi mengukur dalam bahasa yang rancu dan bersayap karena tujuan kita akan tersesat dengan kata-kata itu. Kita perbaiki dan refinding. Kita improvisasi dengan tidak merubah itikad daripada tujuan kita. Prinsipnya, stakeholder kita harus menjadi pengguna dan penerima anggaran negara tersebut,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya