Entertainment
Jumat, 1 Juni 2012 - 16:29 WIB

PENTAS MUSIK: Akrobat Nada di 'Parkiran Jazz'

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PARKIRAN JAZZ-Kelompok jaz asal Karanganyar Harmony Amourest menyuguhkan nomor bossanova dalam gelaran Parkiran Jazz di Balai Soedjatmoko, Solo, kamis (31/5/2012) malam. Pentas itu mengusung tema swing meski diwarnai aliran musik berbeda. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

PARKIRAN JAZZ-Kelompok jaz asal Karanganyar Harmony Amourest menyuguhkan nomor bossanova dalam gelaran Parkiran Jazz di Balai Soedjatmoko, Solo, kamis (31/5/2012) malam. Pentas itu mengusung tema swing meski diwarnai aliran musik berbeda. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Tema tinggallah tema. Meski sedianya mengusung tema swing, ‘Parkiran Jazz’ yang digelar Kamis (31/5/2012) malam, tetap diwarnai aliran musik berbeda. Lantunan swing, bossas hingga etnik memenuhi telinga pengunjung Balai Soedjatmoko.

Advertisement

Penonton mulai terhipnotis saat Harmony Amourest menyuguhkan nomor bossanova-nya. Sebuah lagu yang pernah dipopulerkan Frank Sinatra, Girl From Ipanema, mengalun lembut dari kelompok jaz asal Karanganyar itu. Panggung semakin syahdu saat Harmony Amourest menyajikan Lagu Senja. Diawali permainan biola, lagu tentang patah hati ini membius suasana. Membawa penonton menyelami sejuknya nuansa senja.

“Akar musik kami sebenarnya musik teater, balada. Belakangan kami baru enjoy main bossas,” ujar gitaris Harmony Amourest, Irawan, seusai pentas.

Sebelum dilenakan nada bossanova, lantunan swing besutan Wika n Friends mengawali ‘Parkiran Jazz’. Lagu seperti Yesterday dan Autumn Live dibawakan Ata cs dengan penuh harmoni. Tak berapa lama, Fly Me to The Moon dan Satin Doll mengalir merdu dari Artika. Improvisasi ala swing pun menyertai lewat dentuman kontrabas Aryo Ardityo.

Advertisement

Panggung semakin berwarna saat Diah menyanyikan Long Ago and Far Away dan Almost Like Being in Love. Dengan gaya kenesnya, Diah memukau penonton lewat lantunan nada. Kelihaian ber-scat singing pun diperagakan penyanyi Solo Jazz Society ini.

Malam itu, penonton juga disuguhi permainan gitar sensasional. Faisal, gitaris asal Solo, sukses membius dengan petikan gitar ala etnik Spanyol. Perhatian penonton seolah tak lepas dari jari Faisal yang asyik menari di dawai gitar. Sesekali, Faisal mengetukkan jarinya di bodi gitar. Menimbulkan sensasi layaknya permainan drum.

“Ini namanya drumming. Memang belum sempurna. Hati kalianlah yang menyempurnakannya,” ucap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif