Entertainment
Kamis, 17 Oktober 2013 - 06:45 WIB

PERGELARAN SENI : Saat Para Romo Main Opera Punakawan Menggugat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pentas seni (Dok/Solopos)

Ilustrasi pentas seni (Dok/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Apa jadinya para pelayan Tuhan bermain opera. Ya, sejumlah romo di Joglosemar, termasuk Uskup Agung Semarang, Mgr. J. Pujasumarta akan terlibat dalam opera jenaka berjuluk Punakawan Menggugat.

Advertisement

Sebagai sutradara opera yang melibatkan 15 romo itu, yakni Djaduk Ferianto.

”Sebenarnya saya takut untuk menggarap pagelaran ini, karena pemainnya para romo. Takut kualat, ” katanya kepada wartawan di Kantor Keuskupan Agung Semarang, Rabu (16/10/2013).

Advertisement

”Sebenarnya saya takut untuk menggarap pagelaran ini, karena pemainnya para romo. Takut kualat, ” katanya kepada wartawan di Kantor Keuskupan Agung Semarang, Rabu (16/10/2013).

Menurut adik kandung raja monolog, Butet Kertaredjasa ini, tidak mudah mengumpulkan para romo yang bertempat tinggal di beberapa kota untuk melakukan latihan bersama.

Untuk itu, Djaduk hanya mengirimkan naskah Punakawan Menggugat, sedang latihan dilakukan ditempat tinggal masing-masing romo.

Advertisement

Cerita Punakawan Mengunggat berkisah tentang empat punakawan Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong yang menggugat nasibnya kepada Dewa di Jonggringsaloko (surga).

Tokoh Semar dimainkan romo Suparyono Pr, Petruk oleh romo Suryo Nugroho, Gareng oleh romo Fitri Pr, dan Bagong oleh romo Budi Wihandono Pr.

”Sedang Uskup Agung Semarang, Mgr. J. Pujasumarta menjadi tamu istimewa di Jonggringsaloko,” ungkap Djaduk.

Advertisement

Kendati mengambil mengambil seting wayang, lanjut Djaduk, pertunjukan tidak sepenuhnya bercerita tentang wayang, tapi dikemas seperti variety show, Operasi Van Java.

Sebagai veriety show, maka pentas Punakawan Menggugat ada pertunjukan musik dari kua etnika, tari kreatif, sulap, talk show.

”Pertunjukan ini juga melibatkan pemain luar seperti Den Baguse Ngarso, Didik Nini Thowok, Trio GAM, Donna Arsinta, dan runner up Miss Indonesia, Joice Triatman,” paparnya.

Advertisement

Dia menambahkan pertunjukan Punakawan Menggugat yang akan digelar di Krakatau Ballroom, Hotel Horison, Semarang pada 22 Oktober mendatang merupakan peristiwa langka.

”Ini peristiwa budaya dan pertunjukan langka untuk ditonton, karena pemainnya para romo,” tandasnya.

Tiket pertunjukan dalam rangka penggalangan dana pembangunan seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) Senjaya, Janggli, Kota Semarang ini antara Rp50.000-Rp500.000 per orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif