SOLOPOS.COM - Manager MURI, Sri Widayati (kiri), menyerahkan piagam kepada Wakapolda Jateng, Kombes Pol Sukraini, disaksikan Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima'in (kedua kanan) dan, Seniman, Cak Diqin, saat penyerahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Campursari 66 Jam dalam rangka HUT Bhayangkara ke-66 di halaman Mapolresta Solo, Selasa (3/7) malam. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)


Manager MURI, Sri Widayati (kiri), menyerahkan piagam kepada Wakapolda Jateng, Kombes Pol Sukraini, disaksikan Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima'in (kedua kanan) dan, Seniman, Cak Diqin, saat penyerahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Campursari 66 Jam dalam rangka HUT Bhayangkara ke-66 di halaman Mapolresta Solo, Selasa (3/7) malam. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Ribuan warga berjibun memadati area Mapolresta Solo, Selasa (3/7) malam. Mereka antusias menonton puncak acara pagelaran musik campursari yang dimulai pada Sabtu (30/6/2012) malam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tepat pukul 21.00 WIB, hampir semua penonton berdiri menyaksikan detik-detik terakhir pagelaran musik campursari yang mampu memecahkan Rekor Museum Indonesia (Muri) dengan durasi waktu 66 jam. Puncak acara, panitia penyelenggara melepas puluhan petasan kembang api di halaman Mapolresta Solo. Ribuan penonton yang berbaur dengan polisi bersorak gembira menyaksikan kembang api yang membubung tinggi ke langit.

Salah seorang penonton, Prapto, 50, bahagia menyaksikan pagelaran musik jawa yang digelar selama tiga hari tiga malam tersebut. “Belum pernah saya melihat acara semeriah ini Mas. Saya datang bersama keluarga memang untuk menyaksikan puncak acara campursari,” tutur warga Kalijambe, Sragen ini saat ditemui Solopos.com, di area Mapolresta Solo, Selasa malam.

Hiburan gratis pentas musik menjadi magnet tersendiri bagi warga se-Soloraya dan beberapa kota lain. “Kalau acara campursari biasa mungkin saya tidak datang. Hla ini kan ada penghargaan dari Muri, saya penasaran seperti apa si rekor Muri itu,” tutur Edi, 45, warga Klaten.
Setelah warga puas menyaksikan pentas kembang api, panitia penyelenggaran memberi kesempatan pihak Muri untuk menyerahkan Piagam Muri.

Piagam diberikan langsung oleh Manager Muri, Sri Widayati kepada Kapolda Jawa Tengah, Irjen Didik Tri Widodo yang diwakili Wakapolda, Kombes Pol Sukraini.

Dalam sambutannya, Widayanti mengatakan pagelaran musik campursari sebelumnya pernah dipecahkan di wilayah Karanganyar dengan durasi waktu 33 jam, 33 menit, 33 detik pada 2007 lalu. “Dengan ini kami mengukuhkan pagelaran campursari 66 jam oleh 33 grup, 495 pemusik dan 155 penyanyi resmi tercatat dalam sejarah baru rekor Muri bernomor 5483/r.muri/VII/2012. Campursari yang diselenggarakan bersamaan dengan HUT Bhayangkara ke 66 ini tercatat sebagai rekor dunia mahakarya kebudayaan,” jelas Widayanti.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Jawa Tengah tidak bisa hadir dalam acara pagelaran tersebut. Sambutan Kapolda dibacakan Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Agus Kriswanto. Dalam sambutannya, Polda mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat luas yang dengan antusias menonton campursari. “Ini wujud kami untuk melestarikan kebudayaan jawa. Kami berharap ada pemecah rekor berikutnya dalam acara yang berbeda. Kami tegaskan musik campursari sebagai sebuah identitas kebudayaan jawa,” jelas Agus membacakan sambutan.

Acara yang diselenggarakan Polda Jawa Tengah, dengan pihak pendukung dari Polresta Solo juga memberikan tali asih kepada pemusik campursari, Manthous yang diserahkan istrinya. Dalam kesempatan itu, pemrakarsa acara, Cak Dikin, mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dari pihak kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya