SOLOPOS.COM - Deep Purple. (Instagram @deepppurple_official)

Solopos.com, SOLO-Deep Purple bakal konser di Solo, simak terlebih dulu profil grup band rock asal Inggris ini. Sebagaimana diketahui pelantun Soldier of Fortune itu bakal tampil di di Gedung Edutorium UMS Solo pada 10 Maret 2023 mendatang.

Mereka akan tampil dalam konser bertajuk World Tour 2023 bersama band rock legendaris Tanah Air, God Bless. Event musik itu diselenggarakan Rajawali Indonesia itu untuk mengobati rasa kangen penggemar musik rock klasik Tanah Air, sekaligus memeriahkan HUT ke-50 tahun God Bless.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Informasi itu disampaikan Founder Rajawali Indonesia, Anas Alimi, saat konferensi pers di Natahati Coffee and Eatery Solo, Jumat (13/1/2023) pagi. Menurut dia, God Bless akan tampil sebagai pembuka di konser Deep Purple di Solo.  Menariknya, kali ini Deep Purple menghadirkan triumviraat personel MK II.

Sebelum menyaksikan penampilan mereka, berikut ini profil Deep Purple. Sebelumnya, ketahui pula, sebagai penghargaan atas dedikasi mereka, grup band rock ini dianugerahi gelar Legend Award di World Music Awards 2008 dan dilantik dalam Rock Hall of Fame pada 2016

Telah menjual lebih dari 100 juta album dan mengisi arena global selama beberapa dekade, tidak mengherankan jika stasiun radio Inggris Planet Rock menamai grup ini sebagai Band Paling Berpengaruh ke-5, sementara VH1 memberi peringkat #22 pada Artis Keras Terbesar.

Dengan rangkaian karya selama tujuh dekade, Deep Purple telah membantu merintis dan menentukan genre hard rock sambil secara progresif pindah ke area baru, menjaga suara mereka tetap segar dan menarik penggemar baru ke legiun yang tetap setia sejak awal band ini.

Dikutip dari laman resmi deeppurple.com pada Sabtu (14/1/2023), dikenal sebagai salah satu band yang bekerja paling keras, Deep Purple telah merilis 6 album studio sejak 1996 saja dan telah melakukan tur global sejak dibentuk pada 1968 dengan sedikit istirahat. Pada  2007 (hampir 40 tahun setelah dibentuk), band ini menampilkan 40 jadwal di Prancis di hadapan 150.000 penonton pemenang penghargaan. Selain itu, musim panas yang lalu band ini bermitra dengan sesama hard rocker Judas Priest dan memulai tur 25 kota yang sangat sukses di AS dan Kanada!

Cikal bakal Deep Purple merupakan kreasi dari Jon Lord yang sebelumnya bermain untuk The Flowerpot Man bersama rekan pemusik lainnya, Chris Curtis, dan seorang pengusaha yang mencoba menjadi produser musik, Tony Edwards. John Lord adalah sang komposer, sebagian besar lagu – lagu Deep Purple diciptakan olehnya, dia adalah roh dari band ini. Pada Bulan Desember 1967, Curtis merekrut Ritchie Blackmore yang ketika itu sedang mencoba nasib di Jerman bersama Neil Christian And The Crusaders.

Sebelum di Jerman, Blackmore pernah bergabung dengan The Outlaws dan Screaming Lord Sutch And The Savages. Lagu The Address dan Mandrake Root ditulis pada pertemuan pertama Blackmore dan Lord. Tak lama kemudian bergabung pula rekan pemetik bas Lord di The Flowerpot Man, Nick Simper. Untuk mengisi posisi vokalis serta penabuh drum, Lord dan Blackmore merekrut Rod Evans dan Ian Paice. Setelah sempat menamakan diri sebagai Roundabout, pada Maret 1968 mereka resmi menjadi Deep Purple.

Sebelum memutuskan nama Deep Purple, nama nama lain yang sempat di usulkan sebagai nama band adalah Orpheus, Concrete God, hingga Sugarlump. Pada suatu pagi, Ritchie mengusulkan nama Deep Purple karena itu nama lagu favorit neneknya, yang cukup populer pada tahun 1920-an dan menjadi hit kelompok Nino Tempo And April Steven pada 1963.

Pada tahun 1969, nasib Simper dan Evans didepak secara tiba-tiba oleh Blackmore, Lord, dan Paice. Richtie keluar-masuk pub untuk mencari pengganti. Akhirnya, dia terkesan dengan dua personel Episode Six, Ian Gillan serta Roger Glover.

Album terbaru Deep Purple, Whoosh!, mengikuti album pemuncak tangga lagu dunia mereka inFinite (2017) dan NOW What?! (2013). Untuk kali ketiga, Deep Purple bergabung dengan produser Bob Ezrin, yang telah bekerja dengan orang-orang seperti KISS, Pink Floyd, Alice Cooper, dan banyak superstar internasional lainnya. Bersama-sama mereka menciptakan album paling serbaguna dalam sejarah kolaborasi mereka.

Ian Gillan, Roger Glover, Ian Paice, Steve Morse, dan Don Airey terus melakukan perjalanan dalam lingkup hard rock — tekstur dan nuansa karya terbaru mereka sama sekali bukan tapak ulang yang mendebarkan. Mereka “merentang ke segala arah” tanpa batasan apapun, melepaskan kreativitas mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya