SOLOPOS.COM - Erina dan ibundanya, Sofiatun Gudono. (Instagram @erinagudono)

Solopos.com, SOLO-Sosok dan profil ibu Erina Gudono, Sofiatun Gudono, menjadi perhatian warganet. Lalu siapakah sosok calon mertua Kaesang Pangarep ini? Simak ulasannya di kabar artis kali ini.

Seperti diketahui, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sendiri akan resmi menggelar akad nikah pada Sabtu, 10 Desember 2022 pukul 13.00 WIB.  Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ini dikabarkan akan digelar di Pendopo Royal Ambarrukmo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Bakal menjadi besan Presiden Jokowi, profil ibu Erina Gudono ini tentu banyak dicari oleh publik. Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (9/12/2022), Sofiatun diketahui merupakan wanita asal Kediri, Jawa Timur yang menikah dengan Profesor  Gudono.

Baca Juga: Deretan Artis yang Diundang ke Pernikahan Kaesang-Erina

Ayah dari Erina Gudono itu sendiri merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Namun suami Sofiatun Gudono itu diketahui telah tutup usia pada 28 Juli 2016 silam di RSCM Jakarta karena serangan jantung.

Sementara Sofiatun Gudono juga berprofesi sebagai  dosen sekaligus rektor di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mitra Indonesia. Tak hanya menjadi dosen, Sofiatun Gudono juga sudah dikenal sebagai seorang pengusaha.

Profil ibu Erina Gudono juga dikenal sebagai pebisnis handal. Ibu empat anak ini memiliki bisnis butik batik terkenal di Yogyakarta yang sudah didirikan sejak tahun 2005.  Tak hanya terkenal di Yogyakarta saja, usaha milik Sofiatun Gudono itu juga telah sukses berulangkali mengikuti pameran di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Sri Sultan Pastikan Hadiri Pernikahan Kesang-Erina di Jogja & Solo

Dilihat dari akun Facebook-nya, Sofiatun Gudono diketahui pernah bersekolah di SMAN 2 Kediri pada 1979. Setelah lulus SMA, Sofiatun Gudono lalu pindah ke Yogyakarta dan berkuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) pada 1982.

Pada 1999, Sofiatun Gudono diketahui kembali melanjutkan pendidikannya untuk jenjang Strata 2 (S2) di UGM. Dua tahun selanjutnya, Sofiatun Gudono lulus dari UGM dan resmi bergelar Magister Sains Akuntansi (MSi AKT). Tak hanya itu, Sofiatun Gudono diketahui juga pernah mengenyam pendidikan di Murray State College, Oklahoma, Amerika Serikat.

Di Instagramnya, Erina Gudono pernah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sang ibunda. Hal itu menyertai unggahan saat dia wisuda.

Baca Juga: Selesai Siraman, Malam Ini Keluarga Presiden ke Rumah Erina untuk Midodareni

“Alhamdulillah, terimakasih mama yg membesarkan aku walaupun harus berdiri sendiri, untuk papa yg sepanjang hidupnya menginspirasi dan doanya selalu menyertai, dan untuk semua keluarga yang cintanya selalu membersamai. Wisuda ini bukan pencapaian tapi gerbang untuk dunia yg lebih besar. Yg aku tau setelah ini masih harus terus bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikuti dan masih harus terus belajar hingga keletihan belajar itu letih mengejar. InshaaAllah,” tulisnya dikutip dari Instagram @erinagudono pada Jumat (9/12/2022).



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Gelar Silaturahmi, Untung Wina Sukowati Serap Aspirasi Buruh Sragen

Gelar Silaturahmi, Untung Wina Sukowati Serap Aspirasi Buruh Sragen
author
Ivan Indrakesuma Minggu, 5 Mei 2024 - 20:08 WIB
share
SOLOPOS.COM - Untung Wina Sukowati (kedua dari kanan) saat bersilaturahmi dan dialog dengan buruh di Cengkir Gading Resto, Karangmalang, Sragen, Minggu (5/5/2024) sore. (Istimwa)

Solopos.com, SRAGEN — Bakal calon bupati Sragen Untung Wina Sukowati terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Sragen. Kini Wina menggelar silaturahmi dan dialog bersama Sahabat Buruh Sragen di Cengkir Gading Resto, Karangmalang, Sragen, Minggu (5/5/2024) sore.

Wina mengatakan silaturahmi dan dialog bersama buruh penting dilakukan. Hal ini karena banyak pabrik dan buruh di Sragen yang menjadi pilar ekonomi di Bumi Sukowati.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Saya ingin ketahui kondisi sesungguhnya di Sragen, khususnya buruh. Saya sangat memahami bagaimana bapak ibu selama ini berjuang untuk keluarga,” ujar Wina saat berdialog dengan buruh.

Perkataan putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono ini terkait dengan keluhan para buruh, seperti gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), hak-hak untuk perempuan yang diabaikan, permasalahan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, serta konsekuensi UU Cipta Kerja Omnibus Law. Wina menegaskan tidak suka obral janji atau memberikan PHP kepada buruh.

Koran Solopos

“Pada intinya saya ingin tahu kondisi real dan saya belajar dari bapak-ibu. Posisi kita itu equal, sama, dan saya mau mendengarkan. Saya percaya saat bernegosiasi tidak bisa menang semua atau kalah semua, tapi ada win-win solutions,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Wina mengusulkan ada forum yang membahas permasalahan buruh di Sragen. Guna mengatasi buruh yang di PHK pada usia 40-an, dia mengusulkan para buruh memiliki skill seperti membuat kue, snack, hingga jualan online.

“Saya percaya ibu-ibu mintanya diuwongke. Jadi kalau ada masalah hukum terkait buruh, kita bisa bahas dan cari solusi bersama,” kata Wina.

Emagazine Solopos

Di acara dialog itu, Wina mendapatkan apresiasi dari para buruh. Tokoh masyarakat Sragen, Andang Basuki, memuji langkah Wina yang mau menyerap aspirasi para buruh.

“Baru kali ini dalam pilkada Sragen ada bakal calon bupati yang mau mendengar buruh. Saya sangat respek. Mencoba mendengar [dari para buruh] itu suatu yang luar biasa. Selama ini calon hanya mengungkapkan visi misi yang membuat bosan. Makanya kami dukung pencalonan mbak Wina,” kata Andang Basuki.

Selain Andang, tokoh buruh yang hadir dalam silaturahmi dan dialog itu adalah Murjioko, Ketua Dewan Pengurus Daerah SBSI 1992 Jateng, Eko Suprianto, Aditya Dimas Pradana, Yuni tokoh perempuan buruh Sragen, dan Agus Sudibyo.

Interaktif Solopos
Untung Wina Sukowati bersilaturahmi dan berdialog dengan buruh

Untung Wina Sukowati (ketujuh dari kiri duduk di baris tengah) berfoto bersama. (Istimwa)

Para buruh menyampaikan unek-unek mereka seperti UMK Sragen yang selalu kalah dan lebih rendah dibandingkan Karanganyar, serta pengawas tenaga kerja yang saat ini ditarik dari kabupaten ke provinsi. Hal tersebut dinilai melemahkan pengawasan terhadap hak-hak buruh.

Para buruh yang mengikuti dialog selama ini menyayangkan para bupati jarang menemui buruh ketika ada permasalahan soal buruh. Biasanya para buruh hanya dihadapi oleh kepala dinas tenaga kerja yang sering tidak mampu menyelesaikan permasalahan.



“Permasalahan yang kita adukan ke dinas sering tidak ada titik terang. Permasalahan menumpuk dan kami tidak dibayar. Tolong permasalahan buruh lebih diperhatikan. Enggak ada yang membela rakyat, padahal kita mau makan saja susah,” keluh buruh perempuan Sragen, Siti Romadona.

Siti meminta agar peradilan hukum terkait buruh dipindah dari Semarang ke eks keresidenan Surakarta atau Soloraya. Selama ini buruh harus menanggung biaya dan waktu yang tidak sedikit saat memperjuangkan hak-hak buruh di ibu kota Provinsi Jateng tersebut.

Pada akhir acara, sekitar 100 buruh yang hadir menyerukan dukungan kepada Wina maju dalam kontestasi Pilkada Sragen pada 27 November 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Wajah Baru dalam Pilkada di Soloraya

Wajah Baru dalam Pilkada di Soloraya
author
Ichwan Prasetyo Minggu, 5 Mei 2024 - 19:53 WIB
share
SOLOPOS.COM - Damar Sri Prakoso (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Dinamika pemilihan presiden-wakil presiden 2024 telah selesai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029.

Kini fokus perhatian masyarakat mulai tercurah pada kontestasi pemilihan kepala daerah atau pilkada di masing-masing daerah. Di Soloraya bakal muncul wajah-wajah baru karena kepala daerah yang saat ini menjabat sudah menuntaskan jabatan dua periode berturut-turut.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Wajah baru dalam kontestasi pilkada itu akan muncul di Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Klaten. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, dan Bupati Klaten Sri Mulyani sudah dua periode memimpin daerah.

Wali Kota Solo juga dipastikan bakal diisi wajah baru setelah ditinggalkan Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden Indonesia. Siapa penerus para kepala daerah itu terus memantik rasa penasaran masyarakat, bukan hanya warga lokal, tapi juga masyarakat luar secara umum.

Koran Solopos

Di Soloraya mulai bermunculan sosok-sosok yang digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi pilkada. Kebanyakan adalah tokoh lokal yang punya nama dan memiliki latar belakang dan kapasitas berbeda-beda atau mereka yang punya pengalaman politik.

Ada juga sosok-sosok pendatang baru atau newcomer yang bermunculan. Banyak yang kemudian membikin penasaran masyarakat sehingga mereka berusaha mencari tahu lebih dalam tentang profil tokoh tersebut.

Di Kota Solo, wajah baru yang disebut-sebut oleh berbagai kalangan, termasuk lembaga survei, dalam bursa calon wali kota, antara lain, K.G.P.A.A. Mangkunagoro X, Sekar Tandjung (Ketua DPD II Partai Golkar Kota Solo), Astrid Widayani (Rektor Universitas Surakarta), Rudi Indijarto (pengusaha), dan Retno Wulandari (General Manager Sunan Hotel Solo).

Emagazine Solopos

Di Kabupaten Karanganyar, wajah baru yang menyita perhatian masyarakat sama-sama masih muda. Mereka adalah Ketua MPC Pemuda Pancasila Karanganyar Disa Ageng Alifven dan Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani.

Disa adalah putra sulung mantan Wakil Bupati Karanganyar Paryono. Ilyas adalah putra mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono. Di Kabupaten Klaten, selain para politikus lokal, wajah baru yang diperbincangkan, antara lain, Wijanarko atau Mas Eko, pengusaha warung penyetan.

Kemudian dua sosok generasi milenial, yakni Benny Indra Ardhianto, pengusaha muda asal Kecamatan Delanggu dan Supriyanto, Ketua Paguyuban Warga Klaten (PWK) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Interaktif Solopos

Di Kabupaten Wonogiri, sejumlah politikus populer terus disebut-sebut bakal maju dalam pilkada di kabupaten ini. Mereka adalah politikus DPC PDIP Wonogiri Tarso dan politikus DPD II Partai Golkar Wonogiri Bondan Sejiwan Boma Aji.

Istri Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Verawati, menjadi wajah yang bisa menjadi kejutan. Pendatang baru lainnya, Edi Herlambang, yang merupakan pengusaha asal Kecamatan Wuryantoro, juga muncul ke permukaan.

Di Kabupaten Sragen, pertarungan kuat diprediksi bakal muncul dari sesama trah Untung Wiyono, mantan Bupati Sragen. Setelah Kusdinar Untung Yuni Sukowati selesai menjabat Bupati Sragen dua periode, kini muncul Untung Wibowo Sukowati dan Untung Wina Sukowati.



Boleh dibilang mereka berdua ini merupakan wajah yang paling potensial untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Kabupaten Sragen. Terlepas dari proses dan dinamika politik menuju pilkada nanti seperti apa, kehadiran wajah-wajah baru itu setidaknya memberikan alternatif harapan bagi daerah.

Niat mereka maju dalam kontestasi pilkada rata-rata sama: terpanggil untuk memajukan tanah kelahiran melalui visi dan misi yang mereka usung.

Apabila niat baik itu disambut oleh masyarakat, siapa tahu semesta mendukung dan jalan mulus terbentang mengantarkan mereka sebagai pemimpin baru di daerah masing-masing.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 3 Mei 2024. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Medali Tim Uber Indonesia, Penantian Sejak 2008

Medali Tim Uber Indonesia, Penantian Sejak 2008
author
Akhmad Ludiyanto Minggu, 5 Mei 2024 - 19:49 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tim bulu tangkis putri Indonesia membawa bendera Merah Putih saat merayakan kemenangan usai mengalahkan Korea Selatan dalam babak semifinal Piala Uber 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5/2024). Tim bulu tangkis putri Indonesia melaju ke final setelah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 dan akan bertemu dengan China. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wpa.

Solopos.com, CHENGDU – Indonesia meraih kembali medali perak Uber Cup setelah 2008. Merah-putih kalah 0-3 dari Cina yang menjadi tuan rumah, Minggu (5/5/2024) di Hi Tech Sports Zone Center, Chengdu.

Ini adalah pertama kalinya tim Uber masuk ke Semifinal dalam 16 tahun. Mengalahkan rival di Asia Tenggara, Thailand di perempat final. Tim Uber yang awalnya ‘hanya’ ditargetkan masuk semifinal, ternyata bisa lebih dari ekspektasi dan mencapai final.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Di tim Uber nama-nama seperti Gregoria Mariska Tunjung, Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi dan Ruzana bakal menjadi andalan di sektor tunggal. Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Ruzana adalah para pemain muda yang bahkan sudah menjadi tulang punggung sejak awal.

Sementara di nomor ganda tim Merah Putih bakal diisi oleh Apriyani Rahayu, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Ribka Sugiarto, Lanny Tria Mayasari, Rachel Allessya Rose dan Meilysa Trias Puspitasari. Nama terakhir adalah debutan yang dibawa PBSI kali ini.

Koran Solopos

Kombinasi pemain muda dan senior ini terbukti efektif. Tim Uber menang 5-0 atas Hong Kong. Di pertandingan kedua, disusul menang 5-0 dari Uganda. Hanya di laga terakhir tim Uber kalah dari Jepang 3-2.

Di perempat final tim Uber tanpa kesulitan menyingkirkan Thailand 3-0. 

Jika dibedah dalam pertandingan ini, cukup menarik, melawan Thailand, Gregoria Mariska untuk pertama kali sepanjang karirnya berhasil mengalahkan Ratchanok Intanon, sekaligus memberi poin perdana bagi Indonesia. Ester Nurumi Tri Wardoyo yang baru berusia 18 tahun jadi penentu kemenangan 3-0 dari Thailand. Tim Uber Cup kembali luar biasa saat menyingkirkan Korea Selatan 3-2.

Emagazine Solopos

Dibuka dengan kemenangan Gregoria Mariska Tunjung setelah menang dua set langsung atas Sim Yu-jin, 21-15 dan 21-13. Korea Selatan menyamakan kedudukan setelah pasangan Baek Ha-na/Lee So-hee menang atas Apriyani Rahayu/Siti Fadia dengan skor 21-6, 21-18.

Ester Nurumi Tri Wardoyo kembali memberikan momentum bagi Tim Uber Indonesia setelah menang tiga set atas Kim Ga-ram dengan skor 20-22, 21-16 dan 21-12. Meski begitu, Korea Selatan kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah Jeong Na-Eun/Kong Hee-yong menang atas Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto, 21-15 dan 21-14.

Di laga penentuan, tunggal belia Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi mengalahkan Kim Min-sun dalam pertandingan ketat di tiga set. Komang menang 17-21, 21-16 dan 21-19. Komang Ayu adalah salah satu tunggal muda dan baru berusia 22 tahun.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories