Entertainment
Jumat, 26 Oktober 2018 - 04:10 WIB

Raditya Dika Ungkap Asal-Usul Makhluk Tak Kasat Mata di Rumahnya

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Beberapa bulan lalu, Raditya Dika sempat membuat publik heboh lantaran kerap diganggu makhluk tak kasat mata di kediamannya. Bukan hanya Radit, namun penghuni rumah lainnnya sepert sang istri, Anissa Aziza hingga asisten rumah tangga pun kerap merasakan gangguan tersebut.

Lama tak terdengar, kejadian misterius tersebut mulai berkurang setelah Radit mengadakan pengajian di rumah mewahnya itu. Kendati demikian, komika ini nampaknya masih penasaran dengan asal usul huniannya tersebut.

Advertisement

Ketika membuat video bertajuk PARANORMAL EXPERIENCE: RUMAH EYANG BERAKHIR, Radit menghadirkan dua orang temannya. Salah satu dari mereka ternyata memiliki kemampuan lebih untuk melihat makhluk-makhluk tak kasat mata.

Komedian sekaligus aktor 33 tahun itu mulai bertanya mengenai sejarah rumah yang disinggahinya. Cukup mengejutkan, pria yang bernama Gaduh itu menyebut jika pada tahun 1920 lalu, sempat terjadi perampokan dan pembunuhan di rumah yang pernah dibangun di tanah yang sama.

“Jadi rumah Radit itu ada penampakan pocong kunti dan anak kecil. Sejarahnya, tahun 1920 ini itu rumah biasa tapi ada perampokan dan pembunuhan yang meninggal dua orang. Di tanah ini ya bukan di rumah ini,” ujar Gaduh.

Advertisement

Tak hanya sampai di situ, peristiwa yang terjadi pada 1970-an lalu juga cukup mengerikan. Peristiwa tersebut ada hubungannya dengan sosok anak kecil yang ada di kediaman Radit.

“Ini ada hubungannya sama anak kecil, tahun 70an bayi dibuang ke sini,” lanjutnya.

Sementara itu, Gaduh mengatakan bahwa makhluk halus yang paling menyeramkan ada di lantai 4. Bukan soal frekuensi sering mengganggu, namun makhluk tersebut mengincar kelemahan sang pemilik rumah.

Advertisement

“Makhluk yang agak rawan itu di lantai 4. Dalam artian bukan ke Raditnya tapi nyari orang buat minta ke dia itu yang bahaya. Kita ambil contoh ada orang yang kurang ini itu, bisa minta ke dia. Dia datang nawarin bantuan. Makhluknya ada sepasang di atas. Kalau yang nakutin itu bukan ngeri yang ngeri itu yang di atas karena mereka cari kelamahan kita. Kita mau bantuan dia dan dia kasih syarat maka terjadi kesepakatan,” pungkasnya.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif