SOLOPOS.COM - Shakti Arora di Ranveer dan Ishani. (Indiatimes.com)
dan Ishani SCTV hari ini Nirbhay menganggap Ranveer pembunuh Pooja.
Solopos.com, SOLO – Ishani meminta kunci mobil Pooja dengan cara menyuap seorang pelayan. Ia naik ke kamar mengambil pakaian sari dan langsung ke garasi menghidupkan mobil dan pergi keluar. Naina melihat Ishani pergi, ia penasaran kenapa kakak iparnya bertingkah mencurigakan.
Nirbhay dalam serial Ranveer dan Ishani SCTV, Jumat (9/9/2016), diberi tahu pelayan bahwa Ishani pergi menggunakan mobil Pooja. Nirbhay marah, ia turun ke garasi untuk mengambil jip dan bergegas menyusul Ishani. Naina berusaha mengikuti keduanya dari belakang.
Ishani berkata kali ini tidak akan berhenti sebelum misteri kematian Pooja terungkap dan membuktikan Ranveer tidak memiliki dosa apapun terhadap Nirbhay. Ishani sengaja menabrakkan diri ke pohohon, kepalanya berdarah. Nurbhay berlari ke mobil sambil teringat masa lalu dan meneriakkan nama Pooja.
Nirbhay memeluk Ishani sambil menangis dan menganggap bahwa itu adalah Pooja. Ishani membuka mata dan berkata dirinya bukanlah Pooja melainkan kekasih Ranveer. Nirbhay tersadar dan langsung menjauh. Ishani bertanya kenapa Nirbhay menganggap Ranveer sebagai pembunuh Pooja.
Nirbhay bercerita peristiwa itu terjadi pada suatu malam. Pooja mengemudikan mobil, Nirbhay duduk di sebelahnya, dan Naina di kursi belakang. Ranveer muncul tiba-tiba di depan mobil membuat Pooja panik dan membanting setir hingga menabrak pohon. Ranveer dan Nirbhay selamat, Pooja tewas, dan Naina kakinya menjadi lumpuh.
Ishani menjelaskan Ranveer tidak sengaja karena saat itu sedang dikejar penjahat. Nirbhay tetap pada pendiriannya. Ia kemudian memutuskan balas dendam dengan menyuruh Ritika memisahkan Ranveer dari Ishani. Nirbhay memerintahkan Ishani menjauh hingga Ranveer dan Ishani menikah.
Di rumah, Ranveer memikirkan cara untuk menunda pernikahan. Tiba-tiba Naina datang, Ranveer menyuruhnya masuk. Naina menjelaskan dirinya tidak sabar untuk segera menikah. Ranveer sedikit terkejut, ia kemudian mengutarakan keinginannya untuk menunda pernikahan. Naina menangis dan berlari pulang.