SOLOPOS.COM - Agnez Mo di video klip Long As I Get Paid (Youtube)

Majalah Vogue masuk dalam majalah Vogue.

Solopos.com, SOLO – Agnez Mo masuk dalam majalah Amerika Serikat, Vogue. Majalah tersebut mengupas debut internasional Agnez lewat single Long as I Get Paid dari album X.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Saya harus memastikan apa yang saya bayangkan memang jadi kenyataan. Kritikus paling besar adalah saya sendiri. Saya ingin semuanya sempurna. Ini bukan soal arogansi, ini tentang menyadari bahwa saya berevolusi dan bergerak ke arah yang benar,” kata Agnez di sela pengambilan gambar video klip, seperti dikutip Antara dari Vogue, Rabu (11/10/2017).

Agnez menganggap album X sebagai album paling personal. Agnez merasa telah memasuki fase baru dalam karier yang sudah optimal sejak awal.

Agnez Mo di majalah Vogue (Vogue)

Agnez Mo di majalah Vogue (Vogue)

Meski masih pendatang baru di Amerika, Agnez sudah meniti karier sejak berusia enam tahun di Asia, menjadi bintang pop yang lagu-lagunya menempati puncak tangga lagu selama dua dekade.

“Banyak seniman yang suka mengganti tim mereka, tapi saya tidak seperti itu karena saya percaya tim harus seperti keluarga,” kata Agnez yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Timbaland dan Danja.

“Saya mau bekerja dengan orang-orang yang ada di sana karena kita membuat sesuatu yang keren, bukan cuma karena mereka digaji. Ketika saya menemukan tim yang tepat, saya ingin terus bersama mereka,” katanya.

Soal fashion, Agnez mengajak penata busana Monica Rose, penata rias Mylah Morales dan penata rambut Larry Sims untuk menciptakan visual dalam video musiknya dan membuat tampilannya menakjubkan.

“Yang saya sukai dari ketiga orang ini adalah mereka mendengarkan apa yang saya mau dan saya mendengarkan apa yang mereka mau. Kami bertukar ide dan benar-benar berkolaborasi,” kata Agnez.

Bagi Agnez, buah dari idenya bukan cuma soal baju-baju keren, tapi menyampaikan ceritanya, meski kadang bertentangan dengan pandangan sempit industri musik mengenai seniman perempuan dengan warna kulit tertentu.

Agnes berpendapat, musik yang dia ciptakan tidak seperti musik yang diasosiasikan dengan penyanyi perempuan Asia.

“Mereka melihat wajah saya dan berpikir, “Oh, dia Asia, jadi musiknya akan seperti ini,-saya sudah bertemu banyak orang yang mencoba mengendalikan saya,” katanya.

Mengenai gaya busana yang berbeda, Agnez punya alasan tersendiri. “Saya tidak mau tampil beda hanya karena ingin berbeda, itu bukan tujuan saya,” kata dia.

“Saya hanya ingin jadi diri sendiri, otentik. Saya tumbuh dengan melihat budaya-budaya yang berbeda, mendengarkan beragam musik, belajar dari semua referensi itu, dan itulah yang membuat saya yang sekarang. Itu adalah bagian dari saya, dan itu yang ingin saya perlihatkan pada orang-orang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya