Rocker Gaek : Esensi Rock itu 60% di Mata

Pentagon Band (Ist)

Seperti anak yang jalan-jalan ke mal. Itulah pendapat dedengkot rock Solo, Sunjaya, melihat penampilan band rock dewasa ini. Menurutnya, personel band rock sekarang semakin melupakan penggarapan kostum. Padahal, imbuhnya, kostum panggung yang terkonsep adalah salah satu nyawa musik rock.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Esensi rock itu 60% di mata, 40% di telinga. Kalau 60%-nya dikesampingkan ya kurang maksimal. Rohnya bisa hilang,” ucap Sunjaya saat berbincang dengan Solopos.com di wilayah Banjarsari, Selasa (22/5).

Ia menengarai, band rock zaman sekarang tak mau ribet dengan urusan kostum yang kadang menelan biaya banyak. Akibatnya, lanjut dia, kostum asal-asalan menjadi pilihan para rocker muda, tak terkecuali di Solo. “Memang ada yang menggarap baik kostum panggung, tapi mayoritas masih kurang. Baju buat dholan kok dipakai nge-rock. Kurang pas saja,” tutur vokalis Sixty Six tersebut.

Lewat side project-nya, Pentagon Band, pihaknya ingin menunjukkan totalitas bermusik rock. Panggung Taman Hiburan Remaja (THR) Sriwedari, Selasa (29/5/2012) malam, akan menjadi saksi kegarangan lima rocker era 80-an. “Kami akan menampilkan kostum dan atraksi panggung yang total nge-rock. Akan ada banyak kejutan,” ujarnya.

Sunjaya menerangkan, Pentagon adalah band yang dirintisnya bersama bassis Kaisar, Didik Ermas, tiga bulan lalu. Band rock n roll itu telah menggaet personel seperti eks drummer Kaisar, Ari, gitaris Sixty Six, Eko Dior dan eks gitaris Kaisar, Edi Brink. “Kami ingin menunjukkan rocker gaek pun bisa tampil total,” kata Didik Ermas.

Penampilan Pentagon dalam ajang Rock n Rollers itu akan dibuka aksi band rock n roll lokal, D’Diamonz dan Blues Brother Solo. Setelah tampil di THR, Pentagon rencananya akan menggelar tur ke Madiun, akhir Juni. “Di sana, kami akan berkolaborasi dengan eks vokalis Slank, Willy,” pungkas Sunjaya.