SOLOPOS.COM - Menpora Roy Suryo. Ist/Liputan6.com
Solopos.com, JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo meyakini video hot Gisel dengan Michael Yukinobu Defretes berdurasi lebih dari 19 detik.
Pernyataan tersebut mengacu kepada video yang beredar di media sosial yang tidak jelas bagian awal dan akhirnya.
"Aslinya saya yakin lebih dari 19 detik, nggak cuma 19 detik karena me-retake-nya kan dia itu awalnya tidak kelihatan ujung awalnya juga tidak kelihatan ujung akhirnya," kata Roy Suryo seperti dikabarkan Detik.com, Selasa (30/12/2020).
Tersangka Kasus Video Seks, Gisel Terancam 12 Tahun Penjara
Tersangka Kasus Video Seks, Gisel Terancam 12 Tahun Penjara
Dia berharap polisi mengulik lebih detail keterangan Gisella Anastasia agar misteri terkait video berdurasi 19 detik itu terbongkar.
"Jadikan dia semacam terputus di awal, semacam terputus si akhir. Jadi pasti aslinya lebih panjang. Jadi menurut saya, ya polisi, ya terus aja kejar pengakuan dari Gisel itu," katanya.
"Pasti pasti [lebih dari 19 detik] karena yang 19 detik itu adalah hasil retake dan kalau hasil retake-nya itu dimulai dari awal bener. Pasti akan kelihatan playnya ketika dia tekan tombol play, ketika diputar ulang kemudian dia setop," bebernya.
Mama Wijin Komentari Kasus Video Seks Gisel
Dia yakin video itu merupakan hasil rekaman ulang karena kualitas gambarnya agak buram. Apalagi video itu direkam menggunakan kamera depan ponsel.
"Gambar buram itu karena dia ngeshoot dari handphone. Jadi dari handphone aslinya, memang ini handphone-nya Gisel dari kamera depan tapi lebih panjang dari 19 detik kemudian ada filenya," lanjutnya.
Nasihat Roy Marten untuk Gisel di Kasus Video Seks: Bangkitlah!
Roy Suryo menambahkan file asli video hot Gisel itu diputar di HP tertentu kemudian direkam ulang menggunakan HP lain. Hasil rekaman itulah yang kemudian viral dan dikonsumsi publik.
"Jadi video asli di-play duluan direkam ulang sebelum video aslinya habis dia pause kan rekaman ulangnya. Jadi tidak kelihatan play sama record. Jadi sangat yakin bahwa ini lebih dari 19 detik, karena yang beredar itu pun gambarnya agak buram," bebernya.