Entertainment
Selasa, 5 Februari 2013 - 08:14 WIB

Sanggar Sekar Mekar Angkat Wirotawirogati

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Sanggar seni Sekar Mekar Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo mengangkat lakon Wirotawirogati dalam Festival Ketoprak Solo 2013.

Advertisement

Festival itu bakal digelar dua hari mulai 14-15  Februari 2013 di Gedung Kesenian Taman Balaikambang.

Dalam festival tersebut, sanggar seni ini mendapat kesempatan tampil di hari kedua dengan urutan pementasan terakhir. Mereka akan mengangkat pesan moral tentang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dalam pementasan itu.

“Kami mengangkat pedoman manusia tentang perbuatan yang benar tapi juga harus harus becik,” ucap sutradara Wirotawirogati, Eko Wahyu Prihantoro, saat ditemui Solopos.com di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, awal pekan kemarin.

Advertisement

Lakon Wirotawirogati, menurut Eko, mengangkat kisah tentang seorang pemuda bernama Wirotawirogati yang berprofesi sebagai pencuri. Ia sering mencuri harta benda para penguasa yang dianggapnya dzalim. Hasil pencuriannya lalu dibagikan kepada rakyat miskin di daerah pinggiran. Di akhir cerita, aksi Wirotawirogati dihentikan oleh seorang bekel, setingkat lurah bernama Bekekel Mada.

Mada merupakan bekel sakti yang sekarang lebih dikenal dengan Patih Gadjah Mada.

Persiapan pementasan, menurut Eko sudah hampir matang. ““Pemainnya hanya tujuh orang dengan pengrawit tujuh orang. Rata-rata anak muda,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif