SOLOPOS.COM - Program Berita Islami Masa Kini Trans TV (Kpi.go.id)

Sanksi KPI diberikan pada Berita Islami Masa Kini yang tayang di Trans TV.  

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta kepada semua stasiun televisi agar tidak menayangkan tema-tema bertemakan kekhilafiyahan untuk meminimalisir perpecahan atau konflik. Apalagi jika hal itu berkaitan dengan isu sensitif seperti keagamaan. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPI Pusat, Idy Muzayyad, saat pertemuan dengan pihak Trans TV .

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Dalam forum pembinaan dan klarifikasi program tayangan Trans TV Berita Islami Masa Kini dan Happy Show di kantor KPI Pusat, Selasa, (8/9/2015). Trans TV diwakili Vivi, A Hadiansyah, Evi Yuliani, A Vera Wijaya, Andhika, dan Eko S. Sementara itu, hadir pula Komisioner KPI Pusat, Agatha Lily, S. Rahmat Arifin, Danang Sangga Buana, dan Amirudin.

Menurut Idy, Trans TV sebaiknya lebih mengutamakan ide-ide yang bernilai universal dalam acara yang bertemakan keagamaan. “Saya pikir, tema-tema yang universal cukup banyak,” tambah Idy seperti dilansir situs Kpi.go.id, Selasa.

Lebih lanjut, Idy menguraikan, tema-tema acara yang mengandung potensi perpecahan harus disikapi dengan serius dan jangan sampai tayang. Jika nilai-nilai yang mempertentangkan perbedaan ini terus diangkat dikhawatirkan akan menimbulkan embrio konflik seperti yang terjadi di Suriah.

“Apakah kita ingin seperti itu? Tentu tidak sama sekali. Janganlah NKRI yang damai ini rusak oleh pemahaman dan perilaku keagamaan yang saling memusuhi dan menyalahkan,” tanya Idy kepada pihak Trans TV.

Idy juga menyorot kebijakan Trans TV terkait pelibatan dan penentuan pihak atau tokoh tertentu dalam penyusunan program dan materi keagamaan yang seharusnya diambil dari kalangan yang clear dan clean dalam artian tidak memiliki pemahaman dan perilaku keagamaan yang suka menyalah-nyalahkan.

Menurut Idy, orang-orang yang menjadi konsultan untuk acara-acara yang sensitif seperti soal agama haruslah yang tepat dan kompeten. “Jangan memilih orang yang sarannya bisa menimbulkan disintegrasi bangsa,” katanya.

Menurut data KPI, program Berita Islami Masa Kini telah mendapatkan dua kali teguran dari KPI Pusat. Teguran yang terakhir, dilayangkan KPI Pusat terkait pelanggaran acara Berita Islami Masa Kini yang dibawakan oleh Teuku Wisnu di Trans TV yang tayang pada, 1 September 2015 pukul 17.01 WIB. Program acara tersebut menyinggung soal amalan surat Al-Fatihah yang dianggap salah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya